KUNING telur adalah salah satu jenis makanan yang populer di seluruh dunia. Selain memiliki rasa yang enak, kuning telur juga kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur juga berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam tentang konsumsi kuning telur dan risiko meningkatnya kolesterol.
Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan di dalam tubuh dengan fungsi membantu membangun sel dan memproduksi hormon.
Namun, terlalu banyak kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Namun, tidak semua kolesterol dalam makanan berdampak negatif pada kesehatan kita.
Kolesterol terdiri dari dua jenis, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol buruk (LDL). Kolesterol HDL adalah jenis kolesterol yang membantu membersihkan kolesterol LDL dari darah dan mengangkutnya kembali ke hati untuk diproses dan dikeluarkan dari tubuh.
Sebaliknya, kolesterol LDL dapat menempel pada dinding arteri dan membentuk plak yang dapat menyumbat aliran darah.
Kolesterol yang ditemukan dalam makanan tidak selalu berubah menjadi kolesterol LDL dalam tubuh kita.
Faktanya, beberapa jenis makanan dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL, yaitu jenis kolesterol yang baik bagi kesehatan kita. Contohnya, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan laut.
Kuning telur mengandung kolesterol, terutama pada bagian kuningnya. Sekitar 185 mg kolesterol terdapat dalam satu kuning telur besar, yang sebagian besar terkandung dalam bentuk LDL. Oleh karena itu, telur sering dianggap sebagai sumber kolesterol jahat atau LDL.
Menurut American Heart Association, jumlah kolesterol harian yang direkomendasikan bagi orang dewasa sehat adalah 300 mg.
Dengan demikian, konsumsi kuning telur dapat menyumbang sebagian besar asupan kolesterol harian.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh, dan pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, penelitian lain menemukan hasil berbeda.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur tidak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada orang dewasa sehat.
Sebaliknya, penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi kuning telur secara moderat cenderung memiliki kolesterol HDL yang lebih tinggi.
Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, peneliti menemukan bahwa konsumsi kuning telur secara moderat tidak berdampak negatif pada kesehatan kardiovaskular pada orang dewasa yang sehat.
Para peneliti menemukan bahwa konsumsi kuning telur dalam jumlah sedang (hingga satu kuning telur sehari) tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke.
Meskipun demikian, penting untuk memperhatikan jumlah kuning telur yang dikonsumsi, terutama bagi orang yang memiliki risiko penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya.
Orang yang menderita diabetes, obesitas, atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung harus membatasi konsumsi kuning telur.
Selain itu, penting untuk mengimbangi konsumsi kuning telur dengan makanan sehat lainnya, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan laut.
Untuk pasien dengan kolesterol tinggi, disarankan untuk membatasi asupan kolesterol harian mereka. Menurut American Heart Association, jumlah kolesterol harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah kurang dari 300 mg per hari.
Namun, untuk orang yang memiliki kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi atau memiliki risiko penyakit jantung yang tinggi, jumlah kolesterol harian yang direkomendasikan dapat lebih rendah, yaitu kurang dari 200 mg per hari.
Kuning telur mengandung kolesterol sekitar 185 mg per butir kuning telur besar. Oleh karena itu, jika seseorang ingin memasukkan kuning telur ke dalam diet mereka, disarankan untuk membatasi jumlah kuning telur yang dikonsumsi.
Pada umumnya, mengonsumsi 1-2 kuning telur per minggu masih dapat diterima untuk pasien dengan kolesterol tinggi. Namun, jumlah yang tepat dan frekuensi konsumsi yang sesuai harus dibicarakan dengan dokter atau ahli gizi.
Selain itu, pasien dengan kolesterol tinggi harus memperhatikan jumlah lemak jenuh dan trans dalam diet mereka, karena lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Jika Anda ingin mengonsumsi kuning telur, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda mengurangi risiko peningkatan kolesterol.
Pertama, membatasi jumlah kuning telur yang dikonsumsi. Kedua, memilih cara memasak yang sehat, seperti merebus atau mengukus daripada menggoreng. Ketiga, mengimbangi konsumsi kuning telur dengan makanan sehat lainnya.
Kesimpulannya, konsumsi kuning telur dapat menyumbang sebagian besar asupan kolesterol harian kita.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur dalam jumlah sedang tidak berdampak negatif pada kesehatan kardiovaskular pada orang dewasa yang sehat.
Namun, untuk orang yang memiliki risiko penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya, disarankan untuk membatasi konsumsi kuning telur dan mengimbangi konsumsi dengan makanan sehat lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.