Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Efek dari Detoksifikasi untuk Kesehatan yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 21/02/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Racun yang menumpuk di dalam tubuh bisa memicu berbagai jenis penyakit berbahaya, bahkan yang memicu kematian.

Tubuh bisa melakukan detoksifikasi alami yang akan menghilangkan racun, namun detoksifikasi menggunakan jus buah dan sayur dipercaya bisa mempercepat proses detoksifikasi tersebut.

Ketahui beberapa efek dari detoksifikasi untuk kesehatan yang perlu diperhatikan berikut ini.

Baca juga: 4 Manfaat Detoksifikasi yang Perlu Dipahami

Efek dari detoksifikasi

Dilansir dari Healthline, detoksifikasi adalah jenis diet dalam jangka waktu yang lebih singkat dengan tujuan untuk menghilangkan racun di dalam tubuh.

Berbeda dengan jenis diet lainnya, detoksifikasi mengharuskan Anda untuk minum jus sayur dan buah saja dalam beberapa hari.

Jus yang dimaksud di sini adalah jenis jus yang hanya diambil airnya dan ampas atau seratnya dibuang.

Menurut Healthline, detoksifikasi dipercaya bisa mengistirahatkan organ tubuh sehingga memicu keluarnya racun melalui feses, urine, dan keringat.

Selain itu, detoksifikasi juga dianggap baik untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, gangguan pencernaan, penyakit autoimun, inflamasi, alergi, kembung, dan kelelahan kronis.

Sayangnya, belum banyak penelitian yang membuktikan manfaat detoksifikasi karena organ tubuh yang sehat bisa mengeluarkan racun secara alami.

Baca juga: 4 Manfaat Detoksifikasi yang Perlu Dipahami

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), ada beberapa efek dari detoksifikasi yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Jus yang digunakan untuk detoksifikasi terkadang belum melalui proses khusus untuk menghilangkan bakteri sehingga memicu rasa sakit, khususnya pada anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
  • Beberapa jus terbuat dari sayur atau buah yang mengandung asam oksalat, seperti bayam dan buah bit, yang akan memicu gangguan ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan
  • Mengubah pola makan dengan melakukan diet detoksifikasi bisa berbahaya untuk penderita diabetes
  • Jenis diet yang membatasi asupan kalori biasanya tidak akan bertahan lama dan tidak akan mencukup kebutuhan nutrisi tubuh
  • Prosedur pembersihan usus akan memicu efek samping tertentu dan berbahaya untuk beberapa orang yang memiliki riwayat penyakit saluran pencernaan, wasir, gangguan ginjal, penyakit jantung, atau pernah operasi usus
  • Detoksifikasi biasanya melibatkan konsumsi obat pencahar yang bisa memicu diare yang parah sehingga menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit tubuh
  • Minum air dan teh herbal saja, dan tidak makan dalam beberapa hari bisa memicu ketidakseimbangan elektrolit yang akan sangat berbahaya untuk kesehatan

Melakukan jenis diet tertentu, termasuk detoksifikasi, bisa menimbulkan efek samping tertentu sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Meskipun dipercaya bisa menurunkan berat badan dengan cepat dan mengeluarkan racun di dalam tubuh, efek dari detoksifikasi tersebut perlu dipertimbangkan karena bisa berbahaya untuk kesehatan.

Baca juga: 10 Cara Detoksifikasi yang Aman untuk Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau