Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
drg. Citra Kusumasari, SpKG (K), Ph.D
dokter gigi

Menyelesaikan Program Doktoral di bidang Kariologi dan Kedokteran Gigi Operatif (Cariology and Operative Dentistry), Tokyo Medical and Dental University, Jepang.

Sebelumnya, menempuh Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia, Jakarta dan Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berpraktik di berbagai rumah sakit dan klinik di Jakarta. Ilmu karies, estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya.

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) di Kedokteran Gigi

Kompas.com - 10/03/2023, 08:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

3. Periodonsia
Menurut klasifikasi American Academy of Periodontology tahun 1999, penyakit periondontal dibagi menjadi 2 tipe, yaitu Aggressive Periodontitis (AgP) dan Chronic Periodontitis (CP).

Namun, kesulitan dalam menentukan AgP dan CP akibat kompleksnya patogenesis penyakit, klinis, mikrobiologis, histopatologis atau genetik, maupun kombinasinya; maka dikembangkanlah AI menggunakan parameter imunilogi (leukosit, interleuikin, dan titer abtibodi IgG).

Kecerdasan buatan mampu mengklasifikasikan periodontitis dengan keakuratan 90-98%. Kemampuan AI lainnya di bidang periodonsia adalah memprediksi kebutuhan perawatan periodontally compromised teeth (PCT). Dengan menggunakan algoritma, AI mampu memprediksi diagnosis PCT sebesar 76.7-81% dan prediksi untuk keperluan pencabutan sebesar 73.4-82.8%.

4. Endodontik
Dalam rangka meminimalisasi kegagalan perawatan saluran akar (endodontik), klinisi harus memahami perbedaan morfologi saluran akar. Sampai saat ini cone-beam computed tomography (CBCT) masih menjadi gold standard untuk melihat morfologi saluran akar secara detail.

Namun, hal ini masih menjadi dilema karena dosis radiasinya lebih tinggi dibandingkan radiografi gigi konvensional. Oleh karena itu, diperkenalkanlah AI sebagai alat bantu untuk melihat morfologi dan jumlah saluran akar. Keakuratan AI untuk kasus ini adalah 86.9%.

Baca juga: Tambalan Resin Komposit Satu Warna untuk Semua Tipe Gigi

5. Patologi Oral
Deteksi dan diagnosis lesi rongga mulut sangat penting dalam praktik kedokteran gigi, karena deteksi dini secara signifikan dapat meningkatkan prognosis. Beberapa lesi rongga mulut dapat berisfat pra-kanker atau kanker, sehingga penting untuk membuat diagnosis yang akurat dan merencanakan perawatan yang tepat bagi pasien.

Artificial intelligence menunjukkan hasil yang menjanjikan melalui proses diagnosis lesi keganasan kepala dan leher, dengan tingkat keakuratan 78-83.3%.

Masih banyak lagi kegunaan AI dalam dunia kedokteran gigi, misalnya sebagai alat edukasi gigi ke pasien, manajemen pasien, dan sebagai robot bedah semi-automatis dalam bidang bedah mulut.

Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan potensi penerapan AI dalam kedokteran gigi, sistem ini jauh dari kemampuan untuk menggantikan profesional gigi. Sebaliknya, penggunaan AI harus dilihat sebagai aset pelengkap, untuk membantu dokter gigi dan spesialis.

Sangat penting untuk memastikan bahwa AI terintegrasi dengan cara yang aman dan terkendali untuk memastikan bahwa manusia mempertahankan kemampuan untuk mengarahkan perawatan dan membuat keputusan yang tepat dalam kedokteran gigi.

drg. Citra Kusumasari, Sp.K.G.(K), Ph.D.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com