JAKARTA, KOMPAS.com – Masjid merupakan salah satu bangunan penting bagi kebutuhan spiritual umat Islam. Berasal dari kata sajada yang bermakna “sujud”, masjid menjadi tempat utama kaum Muslim untuk beribadah, berzikir, dan beriktikaf.
Riwayat mengenai masjid diulas Kompas.com pada Kamis (20/1/2022). Dalam artikel disebutkan bahwa masjid pertama di dunia didirikan oleh Nabi Muhammad SAW pada 622 di Madinah. Adapun masjid tersebut bernama Masjid Quba.
Sejak awal berdiri, fungsi masjid tak sebatas sebagai tempat untuk beribadah. Di masa itu, Nabi Muhammad SAW sudah menggunakan masjid sebagai titik pertemuan untuk bermusyawarah bersama para sahabat.
Tak hanya itu, masjid juga digunakan sebagai tempat perlindungan, pusat pengobatan, dan pelaksanaan aktivitas sosial masyarakat di zaman tersebut.
Saat agama Islam sampai di Nusantara, masjid pun dibangun dan difungsikan sama dengan era Nabi Muhammad. Selain sebagai tempat untuk melaksanakan shalat lima waktu, masjid juga menjadi pusat informasi dan edukasi keagamaan, budaya, administrasi, dan sosial.
Hingga kini, masjid masih menjadi wadah aktivitas sosial yang kerap digunakan jemaah sebagai media evaluasi diri untuk melaksanakan kehidupan bermasyarakat dengan lebih baik. Maka tak heran, masjid mana pun selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat, utamanya umat Muslim.
Memasuki Ramadhan, masjid menjadi lebih ramai dikunjungi. Semarak Ramadhan membuat masjid seakan tak pernah tidur mulai terbit fajar hingga malam.
Selain shalat lima waktu, umat Muslim juga berbondong-bondong melaksanakan agenda ibadah khas Ramadhan, seperti shalat tarawih. Tak sedikit pula masyarakat yang melaksanakan iktikaf di masjid demi menyempurnakan amalan selama Ramadhan.
Memanfaatkan momentum Ramadhan sekaligus turut mengembalikan fungsi masjid sebagai titik temu umat Muslim beraktivitas, Susu Steril Tujuh Kurma bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk menggelar program edukasi kesehatan “Masjid Sehat, Jamaah Kuat”.
Lewat kerja sama tersebut, kedua pihak menjadikan masjid sebagai pusat informasi terkait kesehatan sekaligus edukasi bagi masyarakat di samping tempat beribadah. Adapun Ramadhan dipilih sebagai waktu yang tepat untuk memulai kerja sama karena dinilai sebagai waktu yang tepat untuk mengevaluasi kondisi kesehatan tubuh. Sebab, daya tahan tubuh bisa saja menurun selama berpuasa sementara kegiatan harian tetap padat.
Program edukasi kesehatan “Masjid Sehat, Jamaah Kuat” digelar di 777 masjid di seluruh Indonesia. Tak ketinggalan, program edukasi kesehatan ini didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Adapun program diawali dengan penandatanganan kerja sama (PKS) oleh National Field Promotion Manager PT Tirta Fresindo Jaya Dolphin Siregar dan Ketua Bidang Kesehatan Pengurus Pusat (PP) DMI Abidinsyah Siregar di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Brand Manager Susu Steril Tujuh Kurma Kitto Kristanto mengatakan, program edukasi kesehatan “Masjid Sehat, Jamaah Kuat” meliputi tiga kegiatan. Pertama, memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat melalui pandangan Islam. Kegiatan ini akan diimplementasi lewat Kajian Islam Itu Indah (Kaidah).
“Acara akan dilaksanakan di beberapa kota. Pada kajian tersebut, jemaah akan diberikan edukasi mengenai nutrisi dan makanan yang baik dan halal,” kata Kitto
Kedua, menggelar tes kesehatan gratis untuk seluruh jamaah masjid. Pihak Susu Steril Tujuh Kurma, kata Kitto, turut berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menggelar kegiatan ini.
“Ketiga, kami juga akan melaksanakan kegiatan (yang berkaitan dengan) pemberdayaan marbut dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar masjid,” kata Kitto.
Melanjutkan pemaparan Kitto, Abidinsyah menjelaskan, program pemberdayaan marbut dilakukan dengan memberikan edukasi terkait kebersihan dan kesehatan lingkungan masjid serta pelatihan pengelolaan masjid.
“(Kami memandang) marbut sebagai representasi masjid. Mereka bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan di masjid. Oleh karena itu, marbut harus well-informed dan mengetahui segala hal tentang informasi dan kebaikan. Jika berkualitas, jemaah pun bisa merasa nyaman,” terang Abidinsyah.
Sementara itu, untuk pemberdayaan UMKM, Abidinsyah mengatakan bahwa pihaknya punya harapan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui masjid.
Adapun pemberdayaan dilakukan dengan membina usaha para pelaku UMKM yang berada di sekitar masjid. Nantinya, para pelaku usaha akan diberi akses untuk memasok produk-produk Susu Steril Tujuh Kurma untuk dijual kembali.
Selanjutnya, keuntungan dari penjualan tersebut diberikan seluruhnya kepada para pelaku UMKM dan marbut yang ikut menjual produk.
“Kami ingin, program tersebut bisa membuat masjid menjadi model untuk menginspirasi jemaah yang datang untuk mengoreksi diri dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Abidinsyah.
Baca juga: Sejarah Masjid Pertama di Dunia
Selain penandatanganan PKS, Susu Steril Tujuh Kurma juga mengadakan talk show terkait
khasiat mengonsumsi kurma bagi kesehatan pada hari itu.
Tema yang diangkat juga dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat, terutama saat berpuasa selama Ramadhan. Pemateri yang hadir di antaranya Kitto, Abidinsyah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) IDI dr Ulul Albab, SpOG, dan Ustadz Erick Yusuf.
Dalam talk show tersebut, bahasan mengenai kurma dikupas, baik dari sisi agama maupun
kesehatan.
Perlu diketahui, kurma adalah salah satu sajian yang identik dengan Ramadhan. Dalam ajaran Islam, buah satu ini dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Faktanya, kurma memiliki segudang khasiat untuk kesehatan.
“Kurma sendiri, terlepas dari apa pun jenisnya, merupakan sumber makanan yang mengandung mikro dan makronutrien. Buah ini juga memiliki antioksidan tinggi yang dapat membantu meregenerasi sel dan meningkatkan imun tubuh,” ujar Ulul.
Tak hanya itu, kurma juga bisa menjaga fungsi sistem jantung dan paru-paru. Gula yang terkandung dalam buah ini pun berbentuk sukralosa sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Baca juga: Apa yang Membuat Kurma Sangat Sehat untuk Dikonsumsi?
Ia turut mengajak masyarakat untuk ikut mengonsumsi kurma agar mendapatkan seluruh khasiatnya. Terlebih, ada banyak cara untuk mengonsumsinya, mulai dikonsumsi secara langsung, dikeringkan, dihangatkan dengan oven, hingga dilarutkan menjadi minuman. Apa pun cara mengonsumsinya, khasiat kurma tidak akan berkurang.
Menambah uraian Ulul, Erick mengatakan bahwa kurma adalah salah satu buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa dalam Islam.
“Dalam suatu hadis, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa barang siapa yang mengonsumsi tujuh kurma di pagi hari, ia akan terbebas dari sihir. Perlu diketahui, agama tidak akan bertentangan dengan sains. Hal ini terbukti dari paparan dr Ulul,” katanya.
Erick pun terkesan dengan inovasi Susu Steril Tujuh Kurma sebagai produk pertama yang mengombinasikan susu dan kurma dalam kemasan produk minuman. Pasalnya, perpaduan keduanya memiliki khasiat untuk kesehatan.
“Kombinasi keduanya menjadi double khasiat bagi tubuh. Produk ini juga bisa jadi alternatif untuk orang-orang yang kurang menyukai buah kurma,” ujarnya.