Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 13:30 WIB

KOMPAS.com - Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara ekstrem.

Gangguan kesehatan mental ini akan memberikan pengaruh yang berbeda antara wanita dan pria. Pasalnya, wanita memiliki fase depresif yang lebih lama.

Untuk lebih jelasnya, kenali gejala bipolar pada wanita menurut fasenya berikut ini.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Bipolar Berdasarkan Fasenya

Gejala bipolar pada wanita

Menurut penelitian yang terbit pada Indian Journal of Psychiatry di tahun 2015, gejala bipolar pada wanita berbeda dengan pria karena cenderung terjadi di usia lanjut, memiliki pola musiman dan gejala yang tidak normal, serta kecenderungan untuk memiliki fase campuran.

Para wanita yang menderita bipolar juga cenderung memiliki fase depresif dengan jangka waktu yang lama sehingga cukup sulit untuk dilakukan diagnosis.

Selain itu, penderita juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan yang menyertai gangguan bipolar yang diderita, seperti migrain, gangguan tiroid, obesitas, dan gangguan kecemasan.

Beberapa kondisi juga akan memengaruhi gejala serta pengobatan untuk gangguan bipolar pada wanita, seperti kehamilan, menstruasi, dan menopause.

Dilansir dari Medical News Today, penderita bipolar perlu mengalami setidaknya satu fase mania atau hipomania yang membuat penderita merasakan suasana hati yang sangat gembira.

Beberapa gejala mania atau hipomania, yakni:

  • Memiliki suasana hati yang terlalu gembira, atau high
  • Cenderung lebih mudah gelisah atau mudah marah
  • Memiliki energi yang tinggi
  • Merasa memiliki harga diri yang tinggi
  • Merasa bisa melakukan segala sesuatu
  • Mengalami kurang tidur dan kehilangan nafsu makan
  • Berbicara lebih banyak dan lebih cepat daripada biasanya
  • Memiliki pikiran atau ide yang bercabang
  • Mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi
  • Cenderung mengambil risiko, seperti menghabiskan uang atau melakukan aktivitas yang berbahaya

Selain mengalami fase mania atau hipomania, penderita juga akan mengalami fase depresif yang bisa bertambah parah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+