Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Frambusia, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 31/03/2023, 10:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Frambusia adalah salah satu infeksi bakteri menahun yang bisa menyerang kulit, tulang, dan sendi.

Penyakit frambusia merupakan jenis penyakit yang bisa menular melalui kontak erat dengan penderita dan banyak ditemui pada anak-anak yang tinggal di wilayah tropis.

Kenali lebih lanjut mengenai apa itu frambusia, gejala, dan cara mengobatinya berikut ini.

Baca juga: 70 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 untuk Dikirimkan ke Teman dan Keluarga

Apa itu frambusia?

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, Selasa (10/03/2009), Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K) menjelaskan, frambusia adalah penyakit menular menahun yang kambuhan.

Tjandra menjelaskan bahwa frambusia yang juga dikenal dengan sebutan Patek atau Bubo ini disebabkan oleh kuman Treponema pertenue.

Penyakit ini banyak ditemukan di daerah timur, seperti Nusa Tenggara Timur dan Jayapura, atau pada daerah yang memiliki kesulitan akses terhadap air bersih serta pada area yang kumuh.

Baca juga: Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit frambusia umumnya ditemukan pada orang-orang yang tinggal di kawasan lembap, hangat, dan area hutan tropis, termasuk Asia.

Gejala frambusia

Dilansir dari Verywell Health, gejala frambusia dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap awal dan tahap lanjutan.

Gejala pada tahap awal biasanya akan muncul setelah sekitar dua hingga empat minggu, atau hingga 90 hari setelahnya. Setelah penderita terinfeksi, gejala yang muncul, seperti:

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

  • Muncul benjolan yang mirip dengan rasberi di area kulit yang terinfeksi
  • Muncul rasa gatal yang tidak kunjung hilang bahkan hingga berbulan-bulan
  • Rasa gatal yang menjalar ke area badan yang lainnya yang tidak terinfeksi

Sedangkan gejala pada tahap lanjutan biasanya akan muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelahnya, seperti:

  • Muncul benjolan yang berwarna kekuningan
  • Tulang dan sendi terasa sakit dan membengkak

Penyakit ini tidak mengancam nyawa, namun bisa mengganggu mobilitas yang bersifat permanen meskipun sudah menjalani perawatan secara medis.

Cara mengobati frambusia

Menurut MedlinePlus, frambusia bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan tulang jika tidak segera mendapatkan perawatan dan pengobatan di tahap awal.

Baca juga: 150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

Kondisi ini kemudian akan mengganggu penampilan serta kemampuan penderita untuk bergerak, bahkan menyebabkan kelumpuhan.

Cara mengobati frambusia adalah dengan pemberian dosis tunggal penisilin pada tahap awal.

Sedangkan penderita yang berada pada tahap lanjutan akan mendapatkan dosis tunggal yang diberikan setiap tiga minggu.

Baca juga: Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

Anggota keluarga lainnya yang tinggal serumah dengan penderita juga perlu diperiksa dan mendapatkan pengobatan yang diperlukan jika sudah terinfeksi.

Kondisi ini bisa disembuhkan jika ditemukan di tahap awal sehingga bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Untuk itu, mengetahui apa itu frambusia serta gejalanya akan sangat membantu untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini.

Meskipun begitu, Anda disarankan untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala di atas untuk mendapatkan perawatan serta pengobatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau