Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Faktor Tak Langsung Penyebab Stunting

Kompas.com - 06/04/2023, 09:18 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Tak hanya merokok saat hamil, paparan rokok asap rokok bisa jadi faktor tak langsung penyebab stunting pada anak.

Anak yang mengalami stunting akan memiliki panjang atau tinggi badan di bawah standar dan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan kesehatan ketika dewasa, seperti obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Untuk lebih jelasnya, simak efek asap rokok terhadap tumbuh kembang anak berikut ini.

Baca juga: Telur untuk Mencegah Stunting, Begini Saran Ahli...

Paparan asap rokok bisa jadi faktor tak langsung penyebab stunting

Dikutip dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (29/07/2023), Kepala BKKBN DR (H.C). dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K) menyebutkan, paparan asap rokok akan meningkatkan risiko stunting pada anak yang berusia 25-59 bulan sebesar 13,49 kali.

Paparan asap rokok mengganggu penyerapan gizi pada anak sehingga akan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia, hasilnya menunjukkan bahwa anak yang tinggal dengan orang tua perokok memiliki pertumbuhan yang lebih lambat, baik dalam berat dan tinggi badan.

Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa anak-anak yang tinggal dengan orang tua yang tidak merokok memiliki berat badan 1,5 kg dan tinggi badan 0,34 cm lebih besar daripada anak-anak yang tinggal dengan orang tua perokok.

Menurut perhitungan faktor genetik dan lingkungan, ditemukan juga bahwa risiko stunting pada anak dengan orang tua perokok adalah 5,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki orang tua perokok.

Baca juga: 11 Bahaya Asap Rokok bagi Bayi yang Perlu Diwaspadai

Tindakan pencegahan stunting pada anak

Menurut Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, anak yang mengidap stunting tidak hanya akan memiliki tubuh yang lebih pendek dan kurus, tetapi juga akan memiliki gangguan perkembangan kognitif dan motorik, serta gangguan metabolik ketika dewasa.

Kabar baiknya, stunting bisa dicegah. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan stunting pada anak yang bisa dilakukan.

  • Melakukan pemeriksaan anemia dan mengonsumsi tablet penambah darah pada remaja putri
  • Rutin memeriksakan kondisi kehamilan serta memenuhi asupan nutrisi dengan makan makanan yang sehat dan kaya mineral, seperti zat besi, yodium, dan asam folat
  • Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah bayi lahir agar bisa menjalankan asi eksklusif serta melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui tumbuh kembang anak
  • Melakukan imunisasi rutin pada anak untuk mencegah perkembangan berbagai penyakit
  • Memberikan ASI eksklusif pada anak hingga berusia 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang bergizi dan sehat
  • Melakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkala
  • Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan sebelum makan hingga berhenti merokok

Mengingat bahwa paparan rokok asap rokok bisa jadi faktor tak langsung penyebab stunting pada anak, para orang tua diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Stunting tidak hanya akan berdampak pada berat dan tinggi anak, tetapi juga pada perkembangan otak serta daya tahan tubuh sehingga diperlukan tindakan penanganan serta pencegahan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau