KOMPAS.com - Depresi akan membuat penderitanya merasakan kesedihan yang sangat mendalam dan akan bertambah parah ketika tidak mendapatkan perawatan serta pengobatan yang diperlukan.
Meskipun penderita gangguan perubahan mood atau bipolar juga akan merasa murung atau sedih, perasaan gembira juga akan muncul.
Untuk lebih jelasnya, ketahui perbedaan antara depresi dan gangguan perubahan mood berikut ini.
Baca juga: 2 Perbedaan antara Depresi dan Stres yang Perlu Diketahui
Perbedaan antara depresi dan gangguan perubahan mood
Disarikan dari Medical News Today dan Cleveland Clinic, berikut adalah perbedaan antara depresi dan gangguan perubahan mood yang perlu diketahui.
Gangguan perubahan mood atau bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.
Namun, penyebab gangguan bipolar tidak diketahui secara pasti meskipun ada beberapa faktor yang akan memicu munculnya gangguan kesehatan mental ini pada penderita, seperti:
-
- Gangguan pada area otak bertanggung jawab untuk mengontrol perasaan dan emosi, dan ditemukan bahwa penderita bipolar memiliki ukuran amigdala yang membesar
- Memiliki riwayat gangguan bipolar di dalam keluarga sehingga banyak ahli yang berpendapat bahwa kondisi ini dipicu oleh faktor genetik
- Terdapat ketidakseimbangan atau malfungsi kimiawi otak, khususnya serotonin dan norepinephrine, bisa memicu gangguan bipolar
- Mengalami perubahan drastis di dalam kehidupan, seperti kematian orang yang dicintai, mengalami perlakuan yang tidak baik selama masa kanak-kanak, atau pengalaman traumatis lainnya
Sama seperti bipolar, penyebab depresi tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor bisa memicu gangguan kesehatan mental ini, seperti:
-
- Ketidakseimbangan neurotransmitter pada otak, termasuk serotonin dan dopamin
- Memiliki riwayat depresi di dalam keluarga, meskipun penderita bisa mengalami depresi tanpa faktor genetik
- Memiliki perubahan drastis dalam hidup, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, pengucilan, dan kurang dukungan
- Memiliki gangguan kesehatan tertentu, seperti nyeri kronis dan diabetes yang bisa memicu depresi
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang memicu depresi sebagai efek samping yang akan dialami
Meskipun penyebab depresi dan bipolar tidak diketahui secara pasti, beberapa faktor di atas bisa memicu kedua gangguan kesehatan mental tersebut.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Bipolar Berdasarkan Fasenya
Penderita gangguan bipolar cenderung mengalami gejala dengan fase yang berulang, seperti fase depresif yang diikuti dengan fase mania atau perasaan yang sangat gembira dan menggebu.
Beberapa penderita mungkin mengalami fase mania atau depresif saja, namun beberapa penderita yang lainnya bisa mengalami fase mania dan depresi di waktu yang bersamaan.
Gejala fase depresif dari gangguan bipolar, seperti:
-
- Merasa sedih sepanjang waktu atau hampir setiap hari
- Merasa lemas atau tidak berenergi
- Merasa tidak berdaya atau tidak berharga
- Kehilangan minat terhadap segala aktivitas yang dulunya memicu rasa bahagia
- Memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi atau fokus
- Tidur lebih sering atau justru kurang tidur
- Kehilangan nafsu makan atau cenderung lebih banyak makan
Sedangkan untuk gejala mania dari gangguan bipolar, yakni:
-
- Merasa sangat bertenaga atau bergembira
- Cenderung berbicara atau bergerak dengan lebih cepat
- Lebih mudah merasa marah atau gelisah
- Cenderung memiliki perilaku yang beresiko, seperti menghabiskan lebih banyak uang daripada biasanya atau berkendara dengan tidak hati-hati
- Memiliki pikiran yang bercabang
- Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia
Gejala depresi bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis serta tingkat keparahan yang dialami. Namun umumnya, gejala depresi yang muncul, seperti:
-
- Merasa sangat sedih sepanjang hari
- Merasa kehilangan minat atau rasa puas pada segala sesuatu
- Merasa putus asa
- Memiliki perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- Tidak memiliki energi
- Memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi atau mengambil keputusan
- Mengalami perubahan pola tidur, seperti tidak bisa atau terlalu banyak tidur
- Kehilangan nafsu makan sehingga cenderung mengalami penurunan berat badan
- Memiliki pikiran atau melakukan tindakan untuk mengakhiri hidup
- Merasa gelisah dan mudah marah
- Cenderung berbicara atau bergerak dengan lebih lambat
Gejala fase dari gangguan bipolar dan gejala depresi memiliki beberapa kemiripan sehingga sering memicu kesalahan diagnosis.
Bahkan, penderita bipolar yang mengalami fase depresif yang lebih lama daripada fase mania sering dianggap menderita gangguan depresi.
Baca juga: Gejala Bipolar pada Wanita menurut Fasenya