Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Selamanya Buruk, Hidup Melajang Juga Berdampak Baik bagi Kesehatan

Kompas.com - 18/04/2023, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang merasa minder ketika memasuki usia matang namun belum menikah. Hal ini karena stigma masyarakat kita yang masih mengangap pernikahan sebagai tujuan utama hidup.

Maka tak heran, mereka yang belum menikah kerap dipandang sebelah mata, terutama perempuan.

Jika melansir publikasi Harvard Medical School, menikah memang membawa banyak dampak positif untuk kesehatan, seperti memperpanjang usia dan mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.

Mereka yang menikah juga kecil kemungkinannya untuk menderita kanker stadium lanjut bahkan lebih mungkin bertahan dari penyakit ganas tersebut dalam waktu lama.

Namun, manfaat tersebut bisa kita dapatkan jika kita menemukan orang yang tepat sebagai partner hidup.

Menikah dengan orang yang salah hanya akan membuat kehidupan rumah tangga penuh dengan konflik dan diwarnai stres.

Psikolog dari University of Essex, Veronica Lamarche, juga mengatakan bahwa konflik pernikahan bisa memicu peningkatan hormon stres, menyebabkan peradangan, dan mengurangi fungsi kekebalan tubuh.

"Dampak tersebut mungkin tidak terlihat dalam waktu singkat. Namun jika terjadi berlanjut, hal itu sangat mungkin terjadi," tambahnya.

Di sisi lain, banyak orang berpikir hidup seorang diri tanpa pasangan hanya akan memicu kesepian dan kesedihan.

Padahal, hidup tanpa pasangan juga akan membawa sejumlah dampak positif bagi kesehatan.

Baca juga: Waspadai, 3 Dampak Buruk Tak Punya Uang Bagi Kesehatan

Dampak positif menjadi lajang

Tak selamanya buruk, beberapa orang justru lebih merasa bahagia ketika mereka hidup tidak dalam ikatan pernikahan atau tidak berada dalam sebuah relationship.

Bahkan, laman Medical News Today menyebut bahwa hidup single dapat mendatangkan sejumlah manfaat berikut:

1. Mengurangi risiko obesitas

Penelitian yang dilakukan oleh University of Basel di Swiss dan Max Planck Institute for Human Development di Jerman menemukan bahwa meskipun pasangan menikah cenderung makan lebih banyak daripada orang yang belum menikah.

Mereka juga cenderung kurang berolahraga dan berat badannya jauh lebih tinggi. Sebuah penelitian juga menemukan bahwa pria yang menikah mengalami kenaikan berat badan hingga 1,4 kilogram.

Hal unik justru ditemukan pada riset yang meneliti wanita pascamenopause, yakni wanita berusia 50 hingga 79 tahun.

Dalam riset tersebut, ditemukan bahwa mereka yang melajang selama penelitian justru mengalami kenaikan berat badan yang lebih sedikit.

Para wanita tersebut juga mengalami penurunan tekanan darah diastolik yang lebih besar daripada rekan mereka yang sudah menikah.

Sayangnya, dalam penelitian tersebut tidak diungkapkan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

2. Kesehatan psikis meningkat

Seorang peneliti dari University of California, Bella DePaulo melakukan studi untuk mengungkap tentang kondisi orang yang tidak pernah menikah.

Dalam penelitiannya tersebut, DePaulo menemukan bahwa orang yang berstatus single mengalami pertumbuhan dan perkembangan pribadi dan psikis yang baik.

Mereka juga tidak mudah mengalami emosi negatif. Anehnya, hal sebaliknya justru berlaku pada individu yang sudah menikah.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Jatuh Cinta sampai Terobsesi dengan Orang Lain?

3. Kebugaran tubuh meningkat

Penelitian dalam Jorunal of Marriage and Family menemukan bahwa orang yang berada dalam hubungan berkomitmen seringkali memiliki kebiasaan berolahraga yang buruk. Hal ini tentu berpengaruh besar pada kebugaran fisik mereka.

Survei yang melibatkan 13000 orang Amerika Serikat juga menemukan bahwa orang yang menikah menghabiskan waktu lebih sedikit untuk melakukan aktivitas fisik daripada mereka yang masih lajang.

Umumnya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan olahraga minimal 2,5 jam setiap minggu untuk mencapai kebugaran fisik yang maksimal.

Melakukan aktivitas fisik yang teratur juga membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu, serta meningkatkan suasana hati dan peluang Anda untuk hidup lebih lama.

4. Risiko kematian dini berkurang

Orang lajang biasanya lebih mudah memelihara kineksi mereka dan bisa menembangkan jaringan pertemanan lebih baik daripada mereka yang sudah menikah.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal juga membuktikan hal yang sama.

Dalam penelitian tersebut, periset berhasil menemukan bahwa rang lajang lebih cenderung tetap berhubungan dan memberikan bantuan kepada orang tua, saudara kandung, dan teman daripada orang yang menikah atau bercerai.

Padahal, memiliki lingkaran oertemanan yang erat dan keluarga yang dekat bisa melindungi kesehatan dan meningkatkan harapan hidup.

Riset dalam SAGE Journal juga menemukan bahwa isolasi sosial bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti memicu obesitas dan meningkatkan risiko kematian dini.

Nah, itulah 4 manfaat yang bisa kita dapatkan saat belum terikat dalam pernikahan.

Yah, tak selamanya hidup melajang akan berakhir dalam sebuah pernikahan.
Begitupula sebaliknya, meski ada pernikahan yang berakhir bahagia, tak sedikit pula orang yang merasakan stres tinggi dalam pernikahannya.

Hal itu tentu berkontribusi besar pada kondisi kesehatan mereka.

Baca juga: Pertanyaan Meresahkan Saat Lebaran Bikin Marah, Begini Mengatasinya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau