Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab dan Cara Mengatasi Saraf Kejepit di Tangan

Kompas.com - 19/04/2023, 07:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Carpal tunnel syndrome (CTS) atau saraf kejepit di tangan akan menyebabkan rasa sakit, kebas, kesemutan, dan lemas pada tangan dan pergelangan tangan.

Kondisi ini disebabkan oleh aktivitas atau pekerjaan yang melibatkan penggunaan tangan secara berulang, seperti mengetik atau menggunakan perkakas tangan yang bergetar.

CTS umumnya akan berangsur membaik setelah beristirahat, namun ada juga pengobatan yang akan diberikan untuk mengatasi rasa sakit yang muncul.

Untuk itu, ketahui penyebab dan cara mengatasi saraf kejepit di tangan berikut ini.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Carpal Tunnel Syndrome

Penyebab saraf kejepit di tangan

Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab CTS atau saraf kejepit di tangan adalah adanya tekanan pada saraf median yang ada pada pergelangan tangan atau lorong karpal.

Saraf median bertugas untuk memberikan rangsangan tangan dan jari, kecuali jari kelingking, serta menggerakkan otot di sekitar ibu jari.

Melakukan aktivitas atau pekerjaan tertentu bisa membuat saraf median mendapatkan tekanan berlebih atau melukainya sehingga memicu terjadinya CTS.

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab saraf kejepit di tangan, seperti:

  • Mengalami cedera pada pergelangan tangan sehingga mempersempit ruang lorong karpal dan menekan saraf median
  • Berjenis kelamin wanita yang secara alami memiliki area lorong karpal yang lebih sempit dibandingkan dengan pria
  • Memiliki riwayat gangguan medis tertentu, seperti diabetes, gagal ginjal, hingga gangguan tiroid, yang bisa meningkatkan risiko kerusakan saraf
  • Memiliki riwayat rheumatoid arthritis, atau peradangan sendi, atau kondisi kesehatan lainnya yang memicu inflamasi sehingga memberikan tekanan berlebihan pada saraf median
  • Mengonsumsi obat tertentu, seperti obat untuk mengatasi kanker payudara
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Mengalami retensi air di dalam tubuh, seperti ketika sedang hamil atau mengalami menopause
  • Memiliki jenis pekerjaan yang melibatkan penggunaan tangan secara berulang, seperti menggunakan tetikus ketika bekerja hingga menggunakan perkakas tangan yang menghasilkan getaran

Penyebab CTS umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor sekaligus dan sering tidak ditemui satu penyebab saja.

Baca juga: Mengenal Apa itu Saraf Kejepit, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Cara mengatasi saraf kejepit di tangan

Menurut WebMD, cara mengatasi saraf kejepit di tangan akan tergantung dari kondisi yang dialami, seperti:

  • Melakukan perubahan kebiasaan dengan mengambil waktu istirahat yang lebih lama jika CTS disebabkan oleh gerakan yang berulang
  • Melakukan gerakan peregangan untuk mengurangi gejala yang muncul
  • Mengenakan wrist splint, khususnya ketika tidur, untuk mengurangi gerakan pada area tangan serta mengurangi tekanan pada saraf
  • Mengonsumsi obat anti inflamasi atau mendapatkan suntikan steroid untuk mengurangi pembengkakan yang muncul
  • Melakukan prosedur operasi jika beberapa cara di atasi tidak berhasil mengatasi CTS sehingga ukuran lorong karpal bisa menjadi lebih besar dan tekanan pada saraf akan berkurang

Mengetahui penyebab serta cara mengatasi saraf kejepit di tangan sangatlah penting karena kondisi ini bisa semakin parah jika tidak diatasi dengan segera.

Untuk itu, Anda diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan agar kondisi ini tidak memicu iritasi atau kerusakan pada saraf median secara permanen.

Baca juga: 5 Peregangan Tangan untuk Cegah Carpal Tunnel Syndrome

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com