KOMPAS.com - Indonesia termasuk dalam negara dengan kasus kanker serviks atau mulut rahim tertinggi. Kanker ini bahkan tercatat membunuh 57 perempuan Indonesia setiap hari. Meski begitu, cakupan untuk mendeteksi kanker ini makin rendah.
Menurut data, angka cakupan screening dan deteksi dini kanker serviks baru 9,4 persen. Hal ini turut mengakibatkan angka kanker ini meningkat setiap tahun.
Padahal, saat ini deteksi dini kanker serviks semakin mudah, praktis, dan murah. Kita bahkan bsia melakukan pemeriksaan di Puskesmas dengan tes IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Cara lain dengan melakukan pap smear untuk mendeteksi kelainan yang terjadi di sel leher rahim.
Metode deteksi dini lainnya adalah dengan pemeriksaan urine. PT Bio Farma telah meluncurkan diagnostik kit bernama CerviScan berbasis PCR untuk mendeteksi virus HPV penyebab kanker serviks melalui urine.
“Kanker serviks itu bisa dicegah, kita harus memiliki kesadaran untuk memeriksakan secara dini kesehatan kita apalagi jika kita sudah aktif berhubungan seksual, karena kebanyakan kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual. Apalagi sekarang tesnya sudah mudah dan nyaman,” papar dr. RM. Sonny Sasotya SpOG dalam acara Roadshow edukasi bahaya kanker serviks yang digelar Bio Farma bertajuk #SupportAllWoman beberapa waktu lalu.
Tujuan dari screening kanker serviks adalah untuk mendeteksi perubahan sel berbahaya pada serviks sebelum menjadi kanker. Kebanyakan orang tidak akan tahu pasti bahwa dirinya menderita kanker serviks sampai didiagnosis secara resmi oleh penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: 5 Ciri-Ciri Keputihan Kanker Serviks
Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki menyampaikan untuk mendapatkan layanan CerviScan, masyarakat dapat mendatangi laboratorium kesehatan yang berada di beberapa titik kota-kota besar pada beberapa Provinsi seperti, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Selain melakukan deteksi dini, penting juga untuk mengenali gejala-gejala kanker serviks antara lain keputihan, perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi atau perdarahan saat berhubungan seks.
Sementara itu, pencegahan utama kanker ini bisa dilakukan dengan menjauhi seks bebas, menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim, serta melakukan vaksinasi HPV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya