KOMPAS.com - Jantung merupakan organ tubuh yang sangat vital. Untuk menjaga agar jantung selalu dalam kondisi terbaiknya, kita wajib memiliki gaya hidup yang sehat.
Faktor-faktor yang menjadi pemicu penyakit jantung antara lain pola makan tidak sehat yang tinggi gula, garam, dan lemak, kurang berolahraga, merokok, hingga tidak mengontrol penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
Chief Health and Nutrition Officer, Herbalife Nutrition, Kent Bradley mengatakan tidak peduli tahap kehidupan seseorang, ada cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kondisi jantung.
Langkah pertama dalam menjaga kesehatan jantung adalah mengetahui faktor risiko kita dengan melakukan cek rutin setiap tahun ke dokter.
Baca juga: 4 Manfaat Pemeriksaan Kesehatan Rutin yang Perlu Diketahui
Bradley mengatakan, meskipun faktor genetik dapat berperan dalam risiko penyakit jantung, faktor lingkungan dan lainnya dapat menjadi faktor yang sama pentingnya.
"Perlu dicatat bahwa tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama bagi penyakit kardiovaskular. Sangat penting untuk secara teratur memantau tekanan darah. Jika dibiarkan tidak terdiagnosis dan tidak diobati, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," paparnya.
Jauhi kebiasaan tidak sehat
Sudah jelas bahwa merokok adalah kebiasaan tidak sehat yang harus ditinggalkan jika kita ingin terhindar dari penyakit jantung.
Zat-zat kimia yang kita hirup dari sebatang rokok dapat merusak lapisan arteri, menyebabkan penumpukan material berlemak, yang disebut ateroma, yang menyempitkan arteri.
Kebiasaan jarang bergerak aktif juga harus diubah. Para ahli bahkan menyebut gaya hidup kurang aktif sebagai "merokok baru" yang berarti sama bahayanya.
Baca juga: Muda dan Rajin Olahraga Juga Bisa Stroke, Apa Sebabnya?
"Gaya hidup yang kurang aktif sedang meningkat di seluruh dunia. Beberapa penyebabnya antara lain kurangnya ruang terbuka untuk berolahraga, serta peningkatan waktu yang dihabiskan di depan televisi,"kata Bradley.
Olahraga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan karena membantu pembuluh darah kita menjadi rileks dan melebar, memungkinkan aliran darah dan nutrisi yang lebih efisien ke jantung kita.
Ini merangsang produksi oksida nitrat dalam tubuh, yang mengontrol, mengatur, dan melindungi sistem kardiovaskular, sehingga menghasilkan jantung yang lebih sehat.
Terkait pola makan, ikuti pedoman asupan bergizi seimbang sesuai saran Kementrian Kesehatan. Konsumsi lemak sehat, buah-buahan segar dan sayuran, serta jika perlu tambahkan suplemen.
Studi terbaru yang diterbitkan oleh American College of Cardiology menunjukkan bahwa omega-3, asam folat, dan CoQ10 adalah beberapa mikronutrien yang dapat Anda konsumsi untuk mengurangi risiko kardiovaskular.
Baca juga: 4 Gejala Awal Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Kesehatan mental
Meskipun tidak ada hubungan langsung yang jelas antara tingkat stres yang tinggi dan penyakit jantung, stres itu sendiri dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan jantung, seperti tekanan darah tinggi atau kebiasaan makan berlebihan.
"Stres jangka panjang juga dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan risiko serangan jantung," jelas Bradley.
Stres juga turut memicu pola hidup tidak sehat, seperti sembarangan mengonsumsi makanan, merokok, minum obat-batan, hingga malas berolahraga.
Menghindari stres mungkin sulit, tetapi kita dapat belajar untuk mengendalikannya dengan cara meluangkan waktu untuk menikmati aktivitas yang disukai atau bertemu dengan teman yang bisa memberikan dukungan sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya