Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 17:20 WIB


KOMPAS.com - Penyakit stroke memang identik dengan orang berusia lanjut, namun bukan berarti mereka yang masih mudah terlepas dari risiko penyakit mematikan ini. Mengenali apa saja faktor risiko stroke dan juga memperbaiki gaya hidup terbukti menurunkan risiko penyakit ini.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 melaporkan prevalensi kasus stroke adalah 10,9 per 1.000 penduduk. Setiap tahun 550.000 orang Indonesia terkena stroke.

Angka tersebut meningkat dibanding 5 tahun sebelumnya, terlebih pada kelompok usia 15-24 tahun yang mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat.

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Penyakit ini termasuk dalam penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah penyakit jantung dan kanker.

Baca juga: 5 Tanda-tanda Stroke yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Sakit Kepala

Kepala Departemen Bedah Saraf RSCM dr.Setyo Widi Nugroho Sp.BS (K). KOMPAS.com/NIKEN MONICA Kepala Departemen Bedah Saraf RSCM dr.Setyo Widi Nugroho Sp.BS (K).
Gaya hidup tak sehat seperti hobi merokok dan pola makan tinggi lemak memang jadi pemicu stroke. Meskipun begitu beberapa kasus stroke diketahui dialami orang muda yang tergolong sehat dan rajin berolahraga.

Dokter spesialis bedah saraf Setyo Widi Nugroho memaparkan, anak muda yang menjalankan hidup sehat sekalipun tak lepas dari risiko stroke.

“Walaupun pada dasarnya yang berolahraga itu umumnya sehat, tapi belum tentu dia terhindar dari risiko mendadak stroke,” jelas dokter yang berpraktik di Eka Hospital ini.

Menurutnya, kelainan pembuluh darah otak bisa menjadi penyebab stroke terjadi pada mereka yang masih muda, bahkan yang tak memiliki riwayat penyakit hipertensi maupun diabetes.

“Ada penyakit-penyakit pembuluh darah yang menyebabkan stroke, walaupun kondisinya sehat tidak punya hipertensi, tidak punya diabetes, tapi ada kelainan di pembuluh darah otaknya,” ujar dr.Setyo dalam acara media edukasi yang digelar oleh Eka Hospital (13/3/2023).

Kelainan pembuluh darah atau Arteriovenous Malformations (AVM) adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan rangkaian arteri dan vena lemah dan mudah sekali pecah. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya perdarahan di otak secara mendadak atau disebut dengan stroke hemoragik.

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+