KOMPAS.com - Apakah lupus bisa disembuhkan? Pertanyaan semacam ini kerap dilontarkan banyak pasien ketika terdiagnosa penyakit lupus.
Untuk diketahui, lupus adalah penyakit autoimun yang memicu peradangan kronis di seluruh tubuh.
Gejala penyakit lupus pada wanita dan pria yang bisa terjadi, diantaranya ruam kulit, sariawan tak kunjung sembuh, radang sendi, psikosis, stroke, atau kejang.
Orang yang memiliki jumlah sel darah rendah juga perlu melakukan pemeriksaan penyakit lupus.
Untuk mendapatkan diagnosis penyakit lupus itu sendiri, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan, seperti tes riwayat kesehatan, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik lengkap, tes darah atau urin, dan biopsi kulit atau ginjal.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diperhatikan
Melansir laman CDC, penyakit lupus termasuk penyakit kronis yang tidak ada obatnya dan penyakit ini tidak bisa disembuhkan.
Dengan kata lain, penyakit ini bisa berlangsung seumur hidup. Laman NHS juga menyebutkan, penyakit lupus adalah kondisi seumur hidup yang bisa menyebabkan nyeri sendi, ruam kulit, dan kelelahan.
Meski tidak bisa disembuhkan, pasien bisa melakukan perawatan agar gejala lupus tidak semakin parah atau menyebabkan komplikasi.
Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Penyebab, dan Komplikasinya
Untuk mencegah komplikasi dan kambuhnya penyakit lupus, dokter biasanya meresepkan beberapa jenis obat seperti berikut:
NSAID yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan naproxen, membantu mengurangi nyeri ringan dan pembengkakan pada persendian dan otot.
Kortikosteroid dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri tekan, dan nyeri. Dalam dosis tinggi, obat ini dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh.
Obat-obatan yang mencegah atau mengobati malaria juga bisa mengobati nyeri sendi, ruam kulit, kelelahan, dan radang paru-paru akibat lupus.
Dua obat antimalaria yang umum digunakan untuk mengatasi gejala lupus adalah hidroksiklorokuin (Plaquenil) dan klorokuin fosfat (Aralen).
Studi menemukan bahwa minum obat antimalaria dapat menghentikan flare lupus dan dapat membantu penderita lupus hidup lebih lama.
Obat ini membatasi jumlah sel B abnormal (sel dalam sistem kekebalan yang membuat antibodi) yang ditemukan pada penderita lupus.
Jenis umum dari penghambat spesifik BLyS yang mengobati gejala lupus, belimumab, menghalangi aksi protein spesifik dalam tubuh yang penting untuk respons kekebalan.
Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Autoimun Kulit Skleroderma
Obat-obatan ini dapat digunakan pada kasus lupus yang parah, yakni ketika lupus mempengaruhi organ utama dan pengobatan lain tidak berhasil.
Obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping yang serius karena menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Beberapa penderita lupus juga bisa mencoba krim, salep, minyak ikan, atau suplemen yang bisa mereka beli tanpa resep.
Terkadang, pasien lupus juga mencoba menemui chiropractor untuk mengatasi nyeri sendi akibat lupus.
Untuk menemukan jenis pengobatan yang cocok, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya