KOMPAS.com - Lupus adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh kita sendiri.
Kondisi ini tergolong penyakit autoimun yang bisa memicu peradangan di seluruh tubuh.
Peradangan yang terjadi bisa berdampak fatal pada persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Baca juga: Progeria, Sindrom yang Membuat Anak-Anak Memiliki Fisik Bak Orang Tua
Penyakit lupus seringkali muncul ketika penderitanya memasuki masa reproduksi.
Karena itu, banyak orang bertanya-tanya apakah aman untuk hamil saat menderita lupus?
Kabar baiknya, ahli reumatologi Sukanya Pachaidee mengatakan, hamil ketika mengalami lupus adalah hal yang aman.
Baca juga: Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar
Namun, ada risiko komplikasi yang lebih tinggi bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang.
“Penting untuk menanggapinya dengan serius dan merencanakan kehamilan yang aman ke depannya," ucap Pachaidee.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, lupus adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan menyerang jaringan yang sehat.
Baca juga: Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2025? Ini Jawaban BMKG
Hal ini dapat menyebabkan masalah di banyak bagian tubuh, termasuk kulit, persendian, ginjal, paru-paru, darah, dan jantung.
Namun, lupus tidak memengaruhi kesuburan wanita.
Wanita penderita lupus masih mungkin untuk hamil seperti wanita pada umumnya.
Baca juga: Respons Melly Mono Tahu Namanya Ramai Disebut Jadi Inspirasi Lagu "Yang Terdalam" Ciptaan Ariel NOAH
Tapi, semua kehamilan pada wanita penderita lupus dianggap berisiko tinggi.
Bukan berarti setiap wanita penderita lupus akan mengalami komplikasi kehamilan.
Hanya saja, ada kemungkinan masalah yang lebih tinggi, terutama pada wanita yang gejala lupusnya tidak terkendali.