Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2023, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ciri-ciri lupus eritematosus sistemik yang paling umum, meliputi:

    • Ruam kulit
    • Nyeri atau bengkak pada persendian (radang sendi)
    • Pembengkakan di kaki, dan di sekitar mata (biasanya karena keterlibatan ginjal)
    • Kelelahan ekstrim
    • Demam rendah

Baca juga: Kenali Apa Itu Lupus Eritematosus Sistemik

  • Lupus eritematosus kulit

Lupus eritematosus kulit adalah jenis lupus yang hanya mempengaruhi kulit.

Penting untuk diketahui bahwa 65 persen orang dengan lupus sistemik akan mengembangkan lupus kulit ini.

Ada tiga jenis lupus kulit, yaitu lupus kulit diskoid, lupus kulit subakut, dan lupus kulit akut.

Ciri-ciri lupus kulit serupa di antara semua jenisnya, yaitu:

    • Muncul area kulit yang merah dan bersisik. Mereka bisa berbentuk bulat, cincin, atau plak merah. Ini bisa berada di mana saja di tubuh Anda, tetapi paling sering berkembang di area yang terkena paparan sinar matahari.
    • Ruam yang meluas melewati pipi dan melewati pangkal hidung (ruam kupu-kupu). Sekitar 50 persen penderita lupus kulit mengalami ruam jenis ini.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Lupus Kulit yang Perlu Diperhatikan

  • Lupus yang diinduksi obat

Lupus yang diinduksi obat adalah penyakit mirip lupus yang disebabkan oleh obat resep tertentu.

Obat-obatan yang paling sering terkait dengan munculnya kondisi lupus jenis ini adalah:

    • Hydralazine: digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi
    • Procainamide: digunakan untuk mengobati irama jantung yang tidak teratur
    • Isoniazid: digunakan untuk mengobati tuberkulosis

Ciri-ciri lupus yang diinduksi obat bisa meliputi:

    • Nyeri otot dan sendi terkadang disertai pembengkakan
    • Gejala seperti flu berupa kelelahan dan demam
    • Serositis: radang di sekitar paru-paru atau jantung yang menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman
    • Kelainan tes laboratorium tertentu

Gejala lupus yang diinduksi oleh obat mirip dengan lupus sistemik, hanya saja organ utama jarang terpengaruh.

Baca juga: Apakah Penyakit Lupus Bisa Disembuhkan? Berikut Faktanya...

  • Lupus neonatal

Lupus neonatal adalah penyakit lupus yang terjadi pada anak-anak. Ini kondisi langka di di mana bayi mendapatkan antibodi SSA/Ro dan/atau anti-SSB/La dari ibu yang mengandung.

Secara umum, lupus menyerang anak-anak dengan cara yang sama seperti orang dewasa.

Namun, lupus neonatal bisa terjadi lebih parah, dengan memengaruhi lebih banyak organ dan memiliki hasil tes lab yang lebih abnormal.

Penting untuk mengelola gejala lupus anak dari waktu ke waktu untuk memberikan kualitas hidup terbaik.

Ciri-ciri lupus neonatal meliputi bayi lahir dengan:

    • Lesi kulit merah seperti cincin menyerupai ruam yang terkait dengan lupus eritematosus sistemik
    • Plak eritematosa yang dominan pada kulit kepala, leher, atau wajah (biasanya periorbital dalam distribusi), tetapi dapat muncul pada badan atau ekstremitas.
    • Ruam bersifat sementara dan sering berkembang selama beberapa minggu pertama kehidupan (sekitar enam minggu setelah lahir)
    • Pola mata rakun
    • Sensitivitas abnormal terhadap sinar matahari (fotosensitifitas)
    • Blok jantung bawaan (kelainan konduksi dapat bervariasi di antara bayi yang terkena: blok derajat pertama, kedua, atau ketiga)

Dalam kebanyakan kasus, anak-anak dengan lupus neonatal mengembangkan kondisi tersebut selama masa remajanya.

Gejala lupus paling sering terjadi ketika anak melewati masa pubertas (rata-rata sekitar usia 12 tahun).

Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki gejala lupus seperti di atas, segeralah periksakan diri Anda atau orang dekat Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan lebih cepat.

Baca juga: Tips Kesehatan untuk Penderita Penyakit Lupus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com