Gejala lain yang dapat muncul pada setiap tahap raja singa adalah demam ringan, umumnya sekitar 38 Celcius.
Namun, kondisi ini biasanya tidak bertahan lama, hanya beberapa hari saja.
Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyebab Sifilis yang Perlu Diwaspadai
Pada tahap sekunder sifilis, Anda akan menumakan ruam di beberapa bagian tubuh Anda secara acak.
Ruam sifilis ini bisa terlihat seperti bentol-bentol kecil kemerahan, tanpa menimbulkan rasa gatal sama sekali.
Gejala ruam Raja Singa paling sering muncul di telapak tangan atau telapak kaki, walau dapat juga muncul di bagian tubuh lain.
Pada tahap ini, bakteri sifilis telah menyebar melalui darah Anda. Jadi, itu mulai mempengaruhi bagian tubuh Anda di luar tempat Anda pertama kali terpapar.
Tanda-tanda sifilis pada wanita lainnya adalah munculnya luka-luka di sekitar area lembab, seperti mulut, ketiak, selangkangan, vagina, maupun anus.
Luka ini seperti kutil, agak menonjol berukuran 1-3 sentimeter, berwarna keabu-abuan atau putih, dan tidak menyakitkan.
Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai
Rambut rontok bukan sebagai gejala sifilis yang khas. Namun, kondisi ini biasanya menyertai gejala sifilis lain, seperti ruam di tahap sekunder.
Kerontokan rambut pada kasus infeksi menular seksual ini disebut sebagai syphilitic alopecia. Ini bisa menyebabkan Anda memiliki spot-spot botak di kulit kepala.
Pada dasarnya, kerontokan rambut pada wanita bisa terjadi karena berbagai macam penyebab, termasuk perubahan hormon, efek samping obat, dan kondisi medis.
Pada tahap sekunder sifilis, beberapa wanita penderita Raja Singa mungkin juga mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Berat badan yang turun mungkin bisa beberapa kilo, tetapi tidak dramatis.
Penurunan berat badan sering kali tidak disadari dan mungkin terjadi karena gejala lain di tahap sekunder sifilis ini, seperti pilek, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kelelahan.
Baca juga: Tanda-tanda Sifilis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Sifilis pada wanita yang tidak diobati akan mencapai tahap tersier. Pada tahap ini, kemampuan sistem saraf pusat Anda akan menurun. Kondisi ini disebut sebagai neurosifilis.