Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Neuropati yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 15/05/2023, 09:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak penyebab neuropati yang diketahui, dari efek penyakit hingga gaya hidup tidak sehat.

Mengutip Health Direct, neuropati adalah istilah medis untuk kerusakan saraf.

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Gejala neuropati memberikan sensasi abnormal di area tubuh yang terkena, seperti:

  • Nyeri, yang sering kali lebih sakit di malam hari
  • Kesemutan
  • Mati rasa
  • Sensasi terbakar
  • Sensasi seperti sengatan listrik
  • Kelemahan otot
  • Hilangnya kemampuan menggerakkan anggota tubuh
  • Masalah dengan keseimbangan tubuh

Kondisi ini diobati dengan melihat penyebabnya. Jika penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat, Anda perlu mengubahnya.

Jika penyebabnya adalah penyakit yang Anda derita, Anda perlu mengatasi penyakitnya.

Artikel ini lebih lanjut akan mengulas secara ringkas macam penyebab neuropati.

Baca juga: Mengenal Gejala Diabetes Neuropati dan Cara Mengatasinya

Apa saja macam penyebab neuropati?

Mengutip Everyday Health, berikut macam penyebab neuropati yang diketahui:

  • Diabetes

Diabetes membuat saraf dibungkus oleh gula, yang menyebabkan sifat konduktif saraf melambat atau diubah.

Sehingga, impuls listrik ke saraf tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, ada perubahan sensasi yang progresif, serta nyeri dan kelemahan otot pada anggota badan yang terkena (sering kali kaki dan terkadang tangan).

  • Kemoterapi

Kanker dapat menjadi penyebab neuropati perifer akibat pengobatan kemoterapi. Kondisi ini disebut chemotherapy-induced peripheral neuropathy (CIPN).

Sebanyak 68 persen dari mereka yang menjalani kemoterapi mengalami CIPN dalam bulan pertama, tapi angka tersebut menurun hingga 30 persen setelah 6 bulan atau lebih.

Baca juga: 6 Jenis Neuropati yang Menyebabkan Nyeri dan Lemah Otot

  • Umur

Penyebab neuropati yang tidak bisa dihindari adalah umur.

Prevalensi neuropati meningkat seiring bertambahnya usia, karena adanya peningkatan risiko penyakit kronis seiring bertambahnya usia.

Delapan persen orang berusia 55 tahun ke atas memiliki polineuropati (neuropati yang melibatkan banyak saraf), menurut penelitian yang sering dikutip.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau