Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Neuropati yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 15/05/2023, 09:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kelebihan asupan suplemen vitamin B6 juga bisa menjadi racun bagi saraf.

  • Trauma, stres berulang, dan peradangan

Terkadang cedera atau pembengkakan dapat merusak atau menekan satu atau lebih saraf, mengganggu fungsinya dan menyebabkan neuropati.

Misalnya, jika seseorang memiliki semacam trauma pada tulang belakang, hal itu dapat menyebabkan kerusakan dan cedera pada saraf tepi atau sumsum tulang belakang. Akibatnya, bisa terjadi neuropati.

Jika seseorang mengalami cedera pada area di dekat lutut, maka mereka mungkin mengalami neuropati yang melibatkan saraf peroneal.

Baca juga: 8 Penyebab Kerusakan Saraf yang Perlu Diwaspadai

  • Genetika

Terkadang neuropati diturunkan dari orang tua ke anak.

Sering kali neuropati herediter memengaruhi ekstremitas, yang dapat menyebabkan atrofi dan kelemahan otot, serta hilangnya sensasi.

Neuropati herediter yang paling umum adalah penyakit Charcot-Marie-Tooth.

  • Gangguan sumsum tulang

Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara neuropati dan serangkaian gangguan sumsum tulang yang disebut gammopati monoklonal.

Dokter akan mencari penyebab neuropati Anda dengan memeriksa gejala dan memastikan apakah ada masalah dengan satu atau beberapa saraf.

Anda mungkin diminta menjalani tes yang disebut studi konduksi saraf. Jenis tes ini dapat mengukur aktivitas listrik di saraf Anda.

Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan tes darah untuk membantu menemukan penyebab neuropati.

Dokter juga bisa merujuk Anda ke dokter spesialis untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Baca juga: Tanda-tanda Bells Palsy yang Terjadi karena Kerusakan Saraf Wajah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com