“Kandung kemih yang penuh meningkatkan tekanan darah sekitar 10 hingga 15 poin,” jelas Laffi.
Oleh karena itu, dokter atau petugas medis biasanya meminta pasien untuk buang air kecil sebelum mengukur tekanan darahnya.
Sering bangun di malam hari untuk buang air kecil juga bisa menjadi tanda hipertensi.
"Jika tekanan darah Anda meningkat, itu menyebabkan tubuh berkata, 'Saya perlu menurunkan tekanan darah saya.' Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan buang air kecil," kata Laffin.
Asupan natrium yang tinggi adalah katalis untuk hipertensi. Anda bisa menurunkan efek natrium dengan mengonsumsi buah dan sayur yang kaya potasium.
"Garam meningkatkan tekanan darah, potasium menurunkan tekanan darah dengan cara meningkatkan pelepasan natrium di tubuh kita," kata Seamus Whelton, pakar kardiologi dari Johns Hopkins.
Pria harus menargetkan 3.400 miligram potasium per hari, dan wanita membutuhkan sekitar 2.600 miligram.
Tidak perlu mengonsumsi suplemen potasium kecuali dokter Anda merekomendasikannya.
Makanan seperti pisang, buah kering, kentang, dan kacang-kacangan akan membantu menjaga rasio garam dan potasium Anda tetap terkendali.
"Sekitar 75 persen natrium yang dikonsumsi kebanyakan orang sudah ada dalam makanan saat mereka membelinya,” kata Whelton.
Jadi mengganti makanan olahan dan makan lebih banyak buah dan sayur adalah kunci untuk mengurangi sodium dan meningkatkan potasium Anda.
Baca juga: 5 Bahaya Kelebihan Garam, Bukan Cuma Hipertensi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.