Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Depresi Melankolis, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Kompas.com - 05/06/2023, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Melankolia atau depresi melankolis adalah salah satu jenis gangguan depresi mayor yang memiliki gejala lebih parah.

Kondisi ini kemudian membuat penderita merasa sedih dan tidak berdaya, serta kehilangan minat pada hampir semua aktivitas yang dilakukan, termasuk yang dulunya disukai.

Meskipun banyak ahli yang berpendapat bahwa depresi melankolis lebih sulit diatasi daripada jenis depresi lainnya, kondisi penderita bisa lebih baik dengan menjalani pengobatan dan perawatan yang diberikan.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu depresi melankolis, penyebab, gejala, dan pengobatannya berikut ini.

Baca juga: Apakah Depresi akan Sembuh? Begini Faktanya…

Apa itu depresi melankolis?

Dilansir dari Healthline, depresi melankolis adalah salah satu jenis gangguan depresi mayor yang membuat penderitanya merasakan kesedihan yang mendalam dan ketidakberdayaan.

Kondisi ini kemudian akan berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penderita, termasuk di dalam pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial.

Penderita depresi melankolis umumnya memiliki gejala yang lebih parah jika dibandingkan dengan jenis depresi yang lainnya.

Meskipun juga lebih sulit untuk disembuhkan, pengobatan dan perawatan yang diberikan akan meringankan gejala yang muncul.

Baca juga: Apakah Penyakit Depresi Bisa Kambuh Kembali?

Penyebab depresi melankolis

Menurut WebMD, perubahan di dalam otak dan sistem hormon bisa menjadi penyebab depresi melankolis.

Kondisi ini kemudian membuat hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal tidak bisa bekerja dengan baik untuk mengatur stres dan nafsu makan.

Penderita depresi melankolis kemudian akan memiliki level kortisol atau hormon stres yang lebih tinggi sehingga berdampak negatif terhadap nafsu makan, metabolisme, dan daya ingat.

Penderita juga akan mengalami perubahan pada sinyal otak yang disebut neuron sehingga berdampak pada respon tubuh terhadap kondisi di sekitar.

Baca juga: 10 Gejala Depresi Kambuh Kembali dan Cara Mencegahnya

Gejala depresi melankolis

Berbeda dengan jenis depresi yang lainnya, penderita depresi melankolis juga akan mengalami gejala fisik.

Menurut WebMD, ada dua gejala depresi melankolis yang umumnya muncul, seperti:

  • Tidak mampu menikmati segala aktivitas yang dilakukan
  • Tidak bisa memberikan respon terhadap kebahagian secara positif

Selain kedua gejala tersebut, penderita depresi melankolis juga akan memiliki beberapa gejala lain, seperti:

  • Memiliki kualitas tidur yang kurang baik karena sering terbangun lebih awal
  • Kehilangan nafsu makan atau mengalami penurunan berat badan yang signifikan
  • Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi atau mengalami penurunan daya ingat
  • Merasa hampa atau tidak responsif
  • Merasa sangat bersalah
  • Merasa tidak berdaya
  • Memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup

Penderita depresi melankolis juga akan menunjukkan perubahan perilaku, seperti:

  • Mengalami perubahan ketika berbicara, atau berbicara lebih pelan atau sering berhenti
  • Mempertahankan tatapan mata pada titik tertentu atau tidak melakukan kontak mata sama sekali ketika berbicara
  • Melakukan gerakan yang lebih lambat, seperti di area kepala, lengan, atau batang tubuh
  • Tubuh terlihat lebih membungkuk
  • Memiliki kecenderungan untuk menyentuh wajah atau tubuh lebih sering

Selain beberapa gejala di atas, banyak penderita depresi melankolis yang juga mengalami gangguan muskuloskeletal, seperti pada tulang, otot, hingga sendi.

Baca juga: 2 Perbedaan antara Kecemasan dan Depresi

Pengobatan depresi melankolis

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa pengobatan depresi melankolis yang juga perlu dibarengi dengan pola hidup sehat, seperti:

  • Melakukan psikoterapi
  • Berolahraga secara teratur
  • Mendapatkan tidur yang berkualitas, atau setidaknya selama 7 jam setiap malam
  • Mengonsumsi makanan yang bernutrisi
  • Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol
  • Mengonsumsi obat antimania atau mood stabilizer
  • Mengonsumsi obat antipsikotik
  • Melakukan terapi transcranial magnetic stimulation (TMS) untuk merangsang saraf di dalam otak
  • Melakukan terapi vagus nerve stimulation untuk merangsang saraf vagus yang kemudian menuju ke otak
  • Menggunakan semprotan hidung esketamin yang berguna untuk mengatasi gejala depresi yang parah

Mengenal apa itu depresi melankolis sangatlah penting karena kondisi ini memiliki gejala yang lebih parah dibandingkan dengan jenis depresi lainnya.

Untuk itu, mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengurangi gejala yang muncul.

Baca juga: 2 Perbedaan antara Depresi dan Gangguan Perubahan Mood

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau