Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Bisa Jadi Penyebab Haid Tidak Teratur, Kok Bisa?

Kompas.com - 07/06/2023, 12:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit diabetes atau gula darah tinggi ternyata bisa jadi salah satu faktor penyebab haid tidak teratur.

Kondisi ini biasanya dialami wanita dengan tingkat stres terkontrol, kondisi kesehatan reproduksi baik, tidak mengonsumsi pil KB, atau tidak ada aktivitas fisik berlebihan.

Perlu Anda ketahui, siklus haid normal wanita berkisar antara 23 sampai 35 hari.

Baca juga: 8 Penyebab Haid Tidak Teratur pada Remaja dan Kapan Perlu Waspada

Tapi, penderita diabetes bisa memiliki siklus haid lebih panjang atau di atas 35 hari, atau lebih pendek dan bisa haid sebulan dua kali. Bahkan, tidak haid.

Simak penjelasan ahli berikut mengapa diabetes bisa jadi penyebab haid tidak teratur.

Bagaimana diabetes bisa jadi penyebab haid tidak teratur?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Leny Puspitasari, SpPD-KEMD menjelaskan, penyakit diabetes bisa membuat hormon tidak seimbang dan mengganggu siklus haid wanita.

“Faktor hormonal karena diabetes tipe 1 dan tipe 2 bisa mengganggu siklus haid,” jelas Leny, seperti dilansir dari Antara (4/6/2023).

Lebih lanjut Leny menyampaikan, penderita diabetes tipe 2 rentan merasakan anovulasi, atau kondisi saat indung telur (ovarium) tidak melepaskan sel telur ke tuba falopi.

Sedangkan penderita diabetes tipe 1 bisa membuat menopause dini atau menopause lebih awal dibandingkan biasanya.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Haid Tidak Teratur

Kenali perubahan kadar gula darah sepanjang siklus haid

Leny juga menyebutkan, kadar gula darah bisa berubah-ubah sepanjang siklus haid, sehingga menstruasi terkadang juga bisa memengaruhi terjadinya diabetes.

"Jadi ada dua fase di siklus haid yang secara alami membuat gula darah naik, yaitu fase ovulasi dan di hari ke-21 hingga 28 siklus haid,” jelas Leny.

Ia menjelaskan, hari pertama hingga hari ke-10 siklus menstruasi yang normal, tingkat sensitivitas insulin normal karena kadar hormon progesteron rendah, meski terkadang ada sedikit kenaikan gula darah.

Selanjutnya, pada hari ke-11 hingga 14 yang merupakan fase ovulasi, gula darah meningkat sesaat. Kondisi ini dipengaruhi resistensi insulin yang naik seiring peningkatan kadar hormon reproduksi LH, FSH, dan estrogen.

Pada hari ke-15 hingga 20, kadar gula darah cenderung lebih stabil. Lalu pada hari ke-21 hingga 28 atau sekitar seminggu sebelum haid, kadar gula darah naik signifikan karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan peningkatan resistensi insulin.

Mengingat kelindan penyakit diabetes dan siklus menstruasi cukup erat, Leny mewanti-wanti setiap wanita mencatat siklus haid setiap bulan, paling tidak selama 3-6 bulan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com