KOMPAS.com - Penyakit diabetes atau gula darah tinggi ternyata bisa jadi salah satu faktor penyebab haid tidak teratur.
Kondisi ini biasanya dialami wanita dengan tingkat stres terkontrol, kondisi kesehatan reproduksi baik, tidak mengonsumsi pil KB, atau tidak ada aktivitas fisik berlebihan.
Perlu Anda ketahui, siklus haid normal wanita berkisar antara 23 sampai 35 hari.
Baca juga: 8 Penyebab Haid Tidak Teratur pada Remaja dan Kapan Perlu Waspada
Tapi, penderita diabetes bisa memiliki siklus haid lebih panjang atau di atas 35 hari, atau lebih pendek dan bisa haid sebulan dua kali. Bahkan, tidak haid.
Simak penjelasan ahli berikut mengapa diabetes bisa jadi penyebab haid tidak teratur.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Leny Puspitasari, SpPD-KEMD menjelaskan, penyakit diabetes bisa membuat hormon tidak seimbang dan mengganggu siklus haid wanita.
“Faktor hormonal karena diabetes tipe 1 dan tipe 2 bisa mengganggu siklus haid,” jelas Leny, seperti dilansir dari Antara (4/6/2023).
Lebih lanjut Leny menyampaikan, penderita diabetes tipe 2 rentan merasakan anovulasi, atau kondisi saat indung telur (ovarium) tidak melepaskan sel telur ke tuba falopi.
Sedangkan penderita diabetes tipe 1 bisa membuat menopause dini atau menopause lebih awal dibandingkan biasanya.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Haid Tidak Teratur
Leny juga menyebutkan, kadar gula darah bisa berubah-ubah sepanjang siklus haid, sehingga menstruasi terkadang juga bisa memengaruhi terjadinya diabetes.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.