KOMPAS.com - Obat antibiotik umumnya aman diberikan pada anak sakit, tetapi ada juga potensi efek sampingnya.
Mengutip What to Expect, obat antibiotik efektif untuk mengatasi infeksi bakteri pada anak, seperti infeksi telinga dan sinusitis bakteri.
Baca juga: Kenali Obat Antibiotik, Kegunaan, Jenis, dan Efek Sampingnya
Namun sama seperti kebanyakan obat, antibiotik memiliki efek samping potensial.
Sebanyak satu dari 10 anak memiliki efek samping dari minum antibiotik.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam kemungkinan efek samping yang timbul pada anak dari mengkonsumsi obat antibiotik.
Baca juga: 5 Kegunaan Obat Antibiotik dalam Melawan Infeksi Bakteri
Mengutip Verywell Health, berikut macam efek samping obat antibiotik yang mungkin terjadi:
Diare adalah efek samping yang umum terjadi pada anak-anak setelah minum obat antibiotik.
Sebagian anak akan mengalami diare, baik saat masih mengkonsumsi antibiotik atau hingga 8 minggu setelah selesai menghambiskannya.
Beberapa obat antibiotik yang lebih mungkin menyebabkan diare pada anak-anak, meliputi sefalosporin, klindamisin, dan beberapa jenis penisilin.
Efek samping obat antibiotik pada anak dapat berupa reaksi alergi yang seketika atau tertunda, mungkin sampai berminggu-minggu.
Reaksi alergi tersebut biasanya muncul dalam bentuk ruam yang kasar atau halus dan berwarna merah.
Ruam mungkin gatal dan bisa bertahan selama berminggu-minggu. Jika anak Anda mengalami ruam, segera hubungi dokter anak Anda.
Baca juga: 8 Jenis Obat Antibiotik dan Kegunaannya
Antibiotik membunuh bakteri baik dan jahat di dalam tubuh anak. Itu menyebabkan jamur lebih mudah tumbuh.
Infeksi jamur biasa berkembang di mulut (yang dikenal sebagai sariawan), alat kelamin, atau dasar kuku.
Obat antibiotik tetrasiklin yang dikonsumsi anak-anak usia di bawah 8 tahun acap kali menyebabkan efek samping gigi bernoda.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan doksisiklin (golongan tetrasiklin yang umum digunakan) jangka pendek, tidak menyebabkan pewarnaan gigi pada anak-anak dalam rentang usia ini.
Satu studi melaporkan bahwa balita usia 20-24 bulan yang mengkonsumsi Amoxil (jenis antibiotik lain) memiliki peningkatan risiko gigi bernoda di kemudian hari.
Efek samping ringan lainnya dari obat antibiotik pada anak, termasuk demam. Ini sering diabaikan.
Beberapa obat antibiotik yang biasa menyebabkan demam pada anak, seperti sefalosporin dan penisilin.
Demam biasanya dimulai setelah seminggu penuh minum obat, tapi bisa hilang segera setelah anak selesai minum antibiotik.
Baca juga: 8 Macam Efek Samping Obat Antibiotik yang Perlu Diketahui
Efek samping obat antibiotik yang parah pada anak dapat meliputi:
Baca juga: Bolehkah Obat Antibiotik Tidak Dihabiskan?
Anda sebagai orangtua perlu segera memberi tahu dokter, jika anak Anda mengalami efek samping seperti di atas.
Efek samping obat antibiotik pada anak bisa berkembang menjadi serius, jika dibiarkan saja.
Untuk mencegah efek samping obat antibiotik, tidak menggunakan obat ini pada anak secara sembarangan.
Berikanlah obat antibiotik pada anak sesuai resep dokter, hanya jika memang dibutuhkan.
Memberikan antibiotik saat tidak dibutuhkan dapat membuat anak Anda berisiko mengalami efek samping obat dan mendorong resistensi antibiotik.
Baca juga: Apakah Aman Minum Antibiotik Saat Menyusui?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.