KOMPAS.com - Antibiotik adalah salah satu obat penting yang kerap diresepkan oleh para dokter.
Ada kalanya ketika minum satu atau dua butir antibiotik, pasien sudah merasakan kondisi tubuhnya membaik kendati obatnya belum habis.
Dalam kondisi seperti itu kerap muncul pertanyaan, apakah obat antibiotik perlu diminum sampai habis padahal tubuh rasanya sudah lebih sehat? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Ada Apa di Balik Alasan Pembatasan Penggunaan Antibiotik?
Antibiotik adalah obat untuk membantu menghentikan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Obat ini bekerja dengan cara melawan bakteri sekaligus mencegah bakteri berkembang biak di dalam tubuh.
Melansir Mayo Clinic, setiap obat antibiotik dari dokter perlu dihabiskan agar pengobatan tuntas.
Alasan di balik kenapa antibiotik harus dihabiskan terkait dengan efektivitas obat.
Apabila pengobatan antibiotik mandek di tengah jalan, infeksi bakteri yang belum tuntas sewaktu-waktu dapat kambuh.
Baca juga: 6 Jenis Antibiotik yang Umum Digunakan dan Fungsinya
Selain itu, menghentikan konsumsi antibiotik sebelum sesi pengobatan rampung bisa meningkatkan risiko bakteri kebal terhadap pengobatan di masa mendatang.
Akibatnya, bakteri bisa terus hidup dan berkembang biak di dalam tubuh dengan membawa kekebalan dari obat antibiotik. Kondisi ini dikenal dengan resistensi antibiotik.
Efek resistensi antibiotik bisa berbahaya. Di antaranya penderita bisa terkena penyakit sejenis yang lebih parah, proses penyembuhan sakit di kemudian hari jadi lebih lama, sampai penyakit jadi lebih susah disembuhkan.
Untuk itu, pastikan Anda menghabiskan seluruh obat antibiotik yang diresepkan dokter, bahkan setelah gejala sakit sudah mereda.
Baca juga: 6 Efek Samping Antibiotik dan Cara Mengatasinya
Agar efektif, penggunaan antibiotik juga perlu mengikuti instruksi cara minum atau penggunaan obat.
Melansir Medical News Today, beberapa jenis antibiotik perlu diminum dalam kondisi perut belum terisi makanan, tapi ada juga jenis obat yang dikonsumsi selang beberapa jam setelah makan.
Ikuti dengan cermat petunjuk penggunaan antibiotik tersebut agar efektivitas obat optimal.
Dokter dan apoteker biasanya juga merekomendasikan pantangan minuman atau makanan selama minum antibiotik tertentu.
Selain itu, obat antibiotik terkadang menyebabkan efek samping bagi sebagian orang.
Efek samping antibiotik yang terkadang dikeluhkan penderita di antaranya ruam, mual, diare, dan infeksi jamur. Segera beri tahu dokter dan apoteker apabila mengalami kondisi ini.
Penderita penyakit liver, ginjal, ibu hamil, dan ibu menyusui perlu berhati-hati saat minum obat antibiotik. Konsultasikan ke dokter terkait pemilihan jenis obat ini yang paling aman.
Baca juga: Ada Apa di Balik Alasan Pembatasan Penggunaan Antibiotik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.