KOMPAS.com - Sangat umum kecelakaan terjadi pada balita saat belajar merangkak, berjalan, berlari, atau bermain.
Kecelakaan itu acapkali membuat kepala si kecil terbentur. Ini bisa berbahaya, terutama jika terjadi dengan keras atau berulang kali.
Mengutip Cerebal Palsy Guidance, kepala bayi terdiri dari tengkorak yang masih lunak dan fleksibel untuk memudahkannya keluar dari perut ibu.
Baca juga: Bahaya Benturan Kepala pada Anak Balita yang Harus Diwaspadai
Ketika sudah lahir, tekstur itu membuat kepala bayi lebih rentan mengalami cedera.
Jika bayi mengalami benturan di kepalanya, bisa saja menyebabkan kerusakan dan cedera lebih banyak dibanding anak lebih besar.
Cedera kepala pada anak balita bisa ringan, sedang, maupun berat, termasuk sakit kepala dan sulit tidur.
Artikel ini akan menunjukkan macam tanda-tanda bahaya pada anak balita yang mengalami benturan kepala.
Baca juga: 5 Bahaya Benturan di Kepala yang Perlu Diwaspadai
Mengutip The Childrens Trust, tanda-tanda bahaya benturan kepala pada anak balita bisa meliputi berikut:
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Kepala Dipukul dengan Keras?
Mengutip Healthline, penting untuk mengamati tanda-tanda bahaya benturan kepala pada anak paling tidak 24 hingga 48 jam setelah kecelakaan terjadi.
Jika dalam waktu itu anak balita Anda mengalami tanda-tanda bahaya benturan seperti di atas, segeralah periksakan ia ke dokter anak.
Satu studi menunjukkan bahwa sekitar 2-3 persen kecelakaan jatuh dengan jarak pendek pada anak kecil menyebabkan patah tulang tengkorak linier sederhana.
Sebagian besar kasus itu tidak menyebabkan masalah neurologis.
Hanya sekitar 1 persen dari patah tulang tengkorak yang berhubungan dengan anak yang jatuh tidak disengaja menyebabkan cedera otak sedang hingga berat.
Meskipun demikian, tetap penting untuk mewaspadai gejala cedera otak traumatis pada anak setelah mengalami benturan kepala.
Baca juga: 11 Obat Alami untuk Mengatasi Sakit Kepala yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.