Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Fimosis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Kompas.com - 18/06/2023, 20:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Fimosis adalah kondisi medis yang dialami oleh para pria yang tidak disunat. Kondisi ini menyebabkan bagian kulit kepala penis atau kulup tidak bisa ditarik ke belakang.

Meskipun umumnya bukan merupakan kondisi medis yang serius, beberapa orang bisa mengalami beberapa gejala, seperti pembengkakan dan rasa sakit ketika buang air kecil.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu fimosis, gejala, penyebab, dan pengobatannya berikut ini.

Baca juga: Kaitan antara Ukuran Penis Pria dan Kenikmatan Seksual

Apa itu fimosis?

Dilansir dari Cleveland Clinic, fimosis adalah kondisi medis di mana bagian kulit kepala penis atau kulup terlalu kencang sehingga tidak bisa ditarik ke belakang.

Kondisi ini umumnya menyerang anak atau laki-laki dewasa yang tidak disunat sehingga penis terlihat seperti menggembung di bagian ujung.

Fimosis umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius.

Namun, beberapa orang perlu mendapatkan pengobatan secara medis ketika fimosis menyebabkan gejala tertentu yang parah dan memicu timbulnya bukaan sebesar jarum.

Anak laki-laki yang mengalami fimosis umumnya bisa menarik kulit dari bagian ujung penis ketika memasuki usia 10 tahun.

Sedangkan beberapa yang lainnya hanya bisa menarik kulup penis ketika memasuki usia 17 tahun.

Baca juga: 4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menurunkan Kualitas Sperma

Gejala fimosis

Fimosis umumnya tidak menimbulkan gejala khusus, kecuali ketika penderita mengalami infeksi yang disebabkan oleh kebersihan penis yang tidak terjaga.

Menurut NHS, beberapa gejala fimosis yang akan dialami, seperti:

  • Penis membengkak dan terasa nyeri
  • Urine yang dikeluarkan terlalu sedikit atau lemah dan penis terasa sakit ketika buang air kecil
  • Terdapat darah di dalam urine
  • Sering mengalami infeksi saluran kemih
  • Mengalami pendarahan atau keluar nanah di bagian kulit di ujung penis atau muncul bau yang tidak sedap
  • Mengalami rasa nyeri ketika ereksi sehingga akan mengalami kesulitan ketika melakukan hubungan seksual

Infeksi yang dialami bisa memicu pembengkakan di ujung penis, namun beberapa orang akan mengalami pembengkakan di seluruh bagian organ intim.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Sperma Sehat dan Cara Meningkatkan Kualitasnya

Penyebab fimosis

Fimosis bisa terjadi secara alami pada anak laki-laki.

Namun menurut Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab fimosis yang akan dialami ketika Anda atau anak yang mengalami fimosis patologis atau yang timbul karena kondisi tertentu, seperti:

  • Kurang bisa menjaga kebersihan sehingga bisa menjadi akibat atau penyebab fimosis yang dialami
  • Memiliki masalah kulit tertentu, seperti eksim, psoriasis, lichen planus atau peradangan di kulit, dan lichen sclerosus atau peradangan kronis
  • Mengalami adhesi yang merupakan komplikasi dari prosedur sirkumsisi atau sunat sehingga kulit batang penis menempel pada kepala penis
  • Mengalami cedera
  • Mengalami infeksi, termasuk infeksi menular seksual

Meskipun begitu, beberapa anak laki-laki bisa mengalami kondisi ini tanpa memiliki penyebab yang pasti.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Masturbasi bagi Pria, Fungsi, dan Dampaknya

Pengobatan fimosis

Menurut NHS, fimosis yang tidak menimbulkan gejala tertentu tidak memerlukan pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya.

Namun, ada beberapa cara mengatasi fimosis yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan penis, seperti:

  • Membersihkan penis secara teratur dengan menggunakan air hangat dan sabun tanpa pewangi tambahan
  • Menarik kulit di ujung penis secara perlahan-lahan sehingga bisa membersihkan bagian bawahnya secara menyeluruh
  • Menghindari untuk menarik kulup pada bayi atau anak-anak karena bisa menyebabkan rasa sakit dan memicu masalah kesehatan lain
  • Menghindari penggunaan bedak atau deodoran pada penis karena bisa menyebabkan iritasi

Selain beberapa cara di atas, pengobatan fimosis perlu dilakukan ketika menyebabkan masalah tertentu, seperti:

  • Mengoleskan krim atau gel steroid untuk melembutkan kulit di ujung penis
  • Mengonsumsi antibiotik jika kulup atau ujung penis mengalami infeksi
  • Melakukan prosedur operasi untuk menghilangkan kulit di ujung penis atau sunat sehingga bisa ditarik ke belakang dengan mudah dan prosedur ini umumnya hanya berlaku untuk anak-anak

Mengetahui apa itu fimosis sangatlah penting agar Anda bisa melakukan perawatan dan pencegahan yang diperlukan.

Selain itu, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika kulit di ujung penis menempel dengan erat dan tidak bisa kembali seperti semula karena bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit.

Kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat yang perlu diatasi secara medis untuk mencegah komplikasi, seperti terhentinya aliran darah ke penis.

Baca juga: 5 Penyebab Sperma Keluar Sendiri, Pria Harus Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau