Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Penyebab Kualitas Sperma Buruk, Termasuk Karena Kebiasaan

Kompas.com - 26/04/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Memiliki kualitas sperma yang buruk bisa membuat Anda dan pasangan memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk memiliki keturunan.

Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari memiliki riwayat gangguan kesehatan tertentu, faktor lingkungan, hingga kebiasaan yang tidak sehat.

Dengan mengetahui penyebabnya, perawatan dan pengobatan yang tepat bisa diberikan. Untuk itu, ketahui penyebab kualitas sperma buruk berikut ini.

Baca juga: 22 Penyebab Sperma Sedikit dan Cara Mengatasinya

Penyebab kualitas sperma buruk

Dilansir dari Mayo Clinic, produksi sperma di dalam tubuh melibatkan proses yang sangat kompleks dan memerlukan organ yang normal untuk memproduksinya, termasuk buah zakar atau testis dan kelenjar pituitari dan hipotalamus.

Ketika terdapat gangguan pada proses tersebut, produksi sperma akan terganggu.

Kondisi ini kemudian akan menyebabkan bentuk sperma abnormal, penurunan gerakan atau motilitas, atau fungsinya.

Penyebab kualitas sperma buruk sering tidak diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang akan memengaruhinya, seperti:

  • Mengalami varikokel atau pembengkakan pembuluh darah pada kantong buah zakar atau skrotum
  • Mengalami infeksi yang bisa memengaruhi produksi, kesehatan, atau menyebabkan luka sehingga menyumbat saluran sperma, seperti epididimitis atau orchitis dan beberapa infeksi menular seksual
  • Mengalami ejakulasi retrograde atau ejakulasi mundur sehingga sperma hanya keluar sedikit atau mala tidak sama sekali
  • Mengalami gangguan antibodi yang membuat sel imun tubuh menyerang sperma karena dianggap sebagai zat yang berbahaya
  • Mengidap kanker atau tumor yang tidak ganas sehingga mengganggu produksi sperma
  • Mengalami undesensus testis yang terjadi di dalam kandungan sehingga salah satu atau kedua testis tidak ditemukan di dalam skrotum
  • Mengalami ketidakseimbangan hormon sehingga produksi sperma terganggu
  • Mengalami cacat pada tubulus yang membawa sperma, termasuk karena tersumbat, trauma, hingga kondisi genetik tertentu
  • Mengalami cacat pada kromosom, seperti karena sindrom Klinefelter, yang mengganggu pertumbuhan organ reproduksi pria
  • Mengidap penyakit Celiac yang merupakan gangguan pencernaan yang juga akan menyebabkan kemandulan pada pria
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik hingga obat kanker, yang bisa mengganggu produksi sperma dan mengurangi kesuburan pria
  • Memiliki riwayat operasi sebelumnya yang membuat sperma tidak bisa dikeluarkan ketika ejakulasi, seperti vasektomi, operasi prostat, hingga operasi inguinal hernia
  • Mendapatkan paparan yang berlebihan dari lingkungan, seperti industri kimia, logam berat, radiasi atau sinar-X, hingga paparan udara panas yang berlebihan pada testis
  • Mengonsumsi obat-obatan terlarang, seperti kokain atau ganja
  • Minum-minuman beralkohol sehingga menurunkan produksi testosteron dan mengurangi produksi sperma
  • Memiliki pekerjaan yang memicu kemandulan, seperti pekerjaan yang mengharuskan untuk duduk dalam waktu lama atau pengelasan
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Mengalami stres berat atau dalam jangka waktu yang lama sehingga memengaruhi hormon yang berguna untuk memproduksi sperma
  • Mengalami depresi
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas sehingga memicu perubahan hormon yang memengaruhi kesuburan

Selain beberapa faktor tersebut, pemeriksaan kualitas sperma juga bisa menunjukkan hasil yang salah.

Hasil tersebut akan menunjukkan jumlah sperma yang lebih sedikit jika pemeriksaan dilakukan segera setelah mengalami ejakulasi, mengalami penyakit tertentu atau mengalami stres, atau karena sperma tumpah ketika dikumpulkan.

Oleh karena itu, pemeriksaan sperma perlu dilakukan beberapa kali dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: 5 Penyebab Sperma Encer dan Cara Mengatasinya

Kapan harus ke dokter?

Dilansir dari Cleveland Clinic, Anda mungkin tidak akan mengetahui bahwa sperma yang diproduksi memiliki kualitas yang buruk, kecuali ketika sedang melakukan program hamil.

Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun, namun sulit untuk hamil merupakan gejala yang paling mudah untuk diketahui.

Ketika pasangan tidak kunjung hamil, Anda dan pasangan perlu segera ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk Anda dan pasangan untuk menentukan penyebabnya dan jika sperma memiliki kualitas yang buruk, Anda akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

Mengetahui penyebab kualitas sperma buruk sangatlah penting untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Mengubah kebiasaan dengan rajin berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, hingga menghentikan konsumsi obat tertentu umumnya bisa meningkatkan kualitas sperma.

Namun, pengobatan secara medis, termasuk melakukan prosedur operasi, akan diperlukan untuk mengatasi kondisi tertentu.

Baca juga: Sperma Encer, Apakah Sulit Punya Anak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau