KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit anthraks yang terjadi pada orang usai mengonsumsi daging sapi?
Untuk diketahui, antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora yang bernama Bacillus anthracis.
Spora inilah yang sebenarnya menyebarkan penyakit antraks. Umumnya, spora dari bakteri antraks ada di tanah dan bertahan hingga bertahun-tahun.
Kemudian tanah mengandung spora antraks tersebut akan menjadi makanan hewan. Nah, hewan inilah yang bisa menjadi penyebar antraks.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Mengalami Antraks? Simak Ulasannya...
Hewan yang menyebarkan antraks bukan hanya sapi. Anda juga bisa terkena antraks dari domba, kuda, atau kambing.
Jadi, bakteri penyebab antraks tersebut sebenarnya menyerang hewan ternak dan hewan liar.
Namun, manusia juga bisa terkena antraks ketika melakukan kontak dengan hewan yang sudah terinfeksi.
Jika spora dari bakteri antraks masuk ke tubuh melalui kulit, kondisi tersebut bisa membuat kulit mengalami pembengkakan dan muncul benjolan.
Ketika spora masuk melalui mulut (misalnya saat kita makan daging sapi yang terkena antraks), kita bisa menagalami mual, muntah, dan berbagai masalah pencernaan lainnya.
Nah, saat spora masuk melalui pernapasan, kita juga bisa mengalami sesak napas.
Baca juga: 4 Tanda-Tanda Cakaran Kucing yang Menyebabkan Rabies
Menurut CDC, manusia bisa tertular antraks ketika dia menghirup spora, mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau spora penyebab antraks masuk melalui luka dan goresan di kulit.
Ada beberapa aktivitas yang bisa membuat seseorang berisiko tinggi mengalami antraks, berikut di antaranya:
Kebanyakan orang terkena antraks saat menangani hewan yang terinfeksi atau menangani produk hewani seperti kulit atau bulu tanpa perlindungan memadai.
Spora dari bakteri penyebab antraks tersebut masuk saat mereka menghirupnya selama bekerja.
Jika Anda memiliki luka terbuka di kulit dan harus menangani hewan atau produk hewani, Anda berisiko tinggi mengalami antraks.
Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi antraks juga bisa membuat Anda mengalami penyakit ini.
Gejalanya biasanya berupa gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan sakit perut.
Karena itu, hewan yang disembelih untuk konsumsi harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tidak ada bakteri antraks di dalamnya.
Baca juga: 4 Tanda-Tanda Rabies Pada Kucing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya