Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Orang Pertama yang Menemukan Vaksin Rabies? Simak Faktanya...

Kompas.com - 24/06/2023, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline, CDC

KOMPAS.com - Rabies adalah salah satu penyakit yang belum ditemukan obatnya.

Bisa dibilang, penyakit ini sulit disembuhkan. Bahkan, pasien rabies yang menunjukan gejala kemungkinan besar akan berakhir pada kematian.

Kabar baiknya, rabies bisa dicegah dengan menggunakan vaksin.

Baca juga: Mendikdasmen Bolehkan "Study Tour", Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Anak Piknik di Atas Rintihan Orangtua

Jika Anda digigit hewan liar yang berpotensi rabies, maka Anda disarankan untuk segera melakukan vaksinasi rabies demi mencegah penyakit ini.

Nah, kira-kira siapakah yang menemukan vaksin rabies?

Orang pertama yang mengembangkan vaksin rabies adalah ilmuwan asal Prancis bernama Louis Pasteur.

Nah, vaksin rabies ini pertama kali diujicobakan untuk manusia pada tanggal 6 Juli 1885.

Baca juga: Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

Saat itu, Louis Pasteur menyuntikkan 14 dosis pertama dosis pertama suspensi sumsum tulang belakang kelinci yang mengandung virus rabies.

Tentusaja virus rabies yang disuntikkan tersebut sudah dinonaktifkan atau dilemahkan.

Pasteur menyuntikannya kepada bocah berusia sembilan tahun, bernama Joseph Meister yang sudah digigit oleh anjing rabies dua hari sebelumnya.

Nah, hal tersebut telah menjadi awal era imunisasi modern.

Sebelum melakukan hal tersebut, Pasteur telah melakukan penelitian intensif selama empat bulan.

Baca juga: Apakah Rabies Bisa Disembuhkan? Simak Faktanya...

Usaha yang dilakukan Pasteur pun tak sia-soa. Penemuannya tersebut berhasil menyelamatkan bocah tersebut dari kematian.

Sejak saat itu, imunisasi rabies pun diadopsi di seluruh dunia.

Pengembangan vaksin rabies pun terus dilakukan di seluruh dunia.

Baca juga: Kisah Wartawan Senior Peter A. Rohi Terima Paket Kepala Manusia Saat Liputan Kasus Petrus

Pasteur mengembangkan vaksin rabies berdasarkan vaksin jaringan otak dengan tambahan formaldehida.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau