Rabies ganas bisa menyebabkan hiperaktif, perilaku bersemangat, halusinasi, kurangnya koordinasi, hidrofobia (takut air) dan aerofobia (takut angin atau udara segar).
Kematian terjadi setelah beberapa hari karena henti jantung-pernapasan.
Rabies paralitik menyumbang sekitar 20 persen dari jumlah total kasus manusia.
Jenis rabies ini tidak terlalu berbahaya dan biasanya proses penyebaran virus lebih lama.
Namun, rabies paralitik bisa menyebabkan otot berangsur-angsur menjadi lumpuh, mulai dari lokasi luka. Kemudian pasien bisa mengalami koma dan akhirnya kematian terjadi.
Baca juga: Siapakah Orang Pertama yang Menemukan Vaksin Rabies? Simak Faktanya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya