KOMPAS.com - Kesepian bukan sekadar perasaan yang muncul saat kita dalam kondisi sendirian. Bahkan, saat di tengah-tengah keramaian pun kita tetap bisa merasa kesepian.
Menurut American Psychological Association, kesepian adalah rasa tidak nyaman kognitif atau kegelisahan yang membuat kita merasa hidup sendiri.
Kesepian merupakan bentuk tekanan emosional yang kita rasakan saat kebutuhan akan keintiman atau koneksi tidak terpenuhi.
Lantas, apa saja penyebab kesepian dan bahayanya untuk kesehatan? Simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Waspadai, Kesepian Lebih Bahaya Daripada Merokok 15 Batang Sehari
Penyebab kesepian ada banyak faktor, Namun, hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan hidup atau keadaan, masalah keuangan, atau kematian orang yang dicintai.
Saat Anda bisa menyesuaikan diri dengan keadaan baru, perasaan sepi ini bisa saja hilang namun terkadang kembali.
Kurangnya koneksi yang bermakna juga berkontribusi terhadap kesepian, itulah sebabnya Anda bisa merasa kesepian meski memiliki jejaring sosial yang luas.
Mungkin Anda memiliki banyak teman biasa dan mengisi waktu Anda dengan kegiatan sosial tetapi tidak merasa terlalu dekat dengan siapa pun.
Menghabiskan banyak waktu dengan pasangan dan keluarga juga dapat menimbulkan perasaan kesepian jika Anda lajang dan tidak menginginkannya.
Baca juga: Awas, Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya
Kesepian bukan sekadar emosi sesaat. Perasaan semacam ini bisa berlangsung lama dan berdampak buruk pada kesehatan. Berikut beberapa bahaya kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah:
Kesepian adalah faktor risiko utama berkembangnya depresi. Menurut studi di The Lancet Psychiatry pada 2021, para peneliti menemukan bahwa kesepian meningkatkan risiko depresi, tetapi depresi tidak serta merta meningkatkan kesepian.
Dari riset tersebut juga ditemukan bahwa depresi meningkat dari waktu ke waktu pada orang yang mengalami kesepian jangka panjang.
Hal ini juga bisa mengindikasikan bahwa kesepian bisa menjadi penanda depresi.
Baca juga: Sendirian Tanpa Kesepian Bisa Kok, Begini Caranya
Peradangan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu aktif.
Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantungm diabetes tipe 2, rheumatroid arthritis, dan kanker.
Dalam sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada Mei 2020, para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih terisolasi secara sosial memiliki tingkat bahan kimia peradangan yang lebih tinggi.
Tingginya bahan kimia peradangan di tubuh juga mengindisikasikan adanya kondisi kesehatan yang buruk.
Baca juga: 7 Kegiatan Positif untuk Usir Depresi dan Kesepian
Riset 2018 menemukan bahwa orang dewasa yang mengalami kesepian 40 persen lebih tinggi mengalami demensia dan gangguan kognitif lainnya.
Penelitian tersebut menganalisis data dari studi longitudinal AS terhadap lebih dari 12.000 orang, yang diikuti orang berusia 50 tahun ke atas.
Mereka menyelesaikan survei untuk mengukur kesepian dan menyelesaikan tes kognitif setiap dua tahun selama satu dekade.
Setelah menyimak penyebab dan bahaya kesepian untuk kesehatan, jangan lagi meremehkan tekanan emosional ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.