Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Air susu ibu atau ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi, karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam jumlah yang tepat.

Oleh sebab itu, ASI memiliki peran penting dalam proses pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi.

Artikel ini akan membahas manfaat ASI dan cara menyusui yang mungkin perlu Anda ketahui.

Baca juga: Nutrisi ASI Penting untuk Perkembangan Otak Bayi

Apa manfaat ASI?

Berikut beberapa manfaat ASI yang perlu ayah dan ibu ketahui:

  1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi yang berguna untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
  2. Melindungi bayi dari alergi.
  3. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
  4. Membantu dalam memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bagi bayi.
  5. Bayi dapat lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
  6. Bayi tidak sering sakit.

Selain untuk si kecil, manfaat ASI eksklusif ternyata juga bisa dirasakan oleh ibu, yaitu:

  1. Membantu mengembalikan berat badan ibu seperti sedia kala
  2. Mengembalikan ukuran rahim ibu setelah melahirkan
  3. Mencegah risiko depresi pasca-persalinan pada ibu
  4. Mencegah kanker payudara dan ovarium pada ibu
  5. Ibu dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli susu formula.

Dengan mengetahui berbagai manfaat ASI bagi kesehatan bayi dan ibu, diharapkan mampu memberikan motivasi dan kepercayaan diri bagi ibu untuk dapat memberikan ASI eksklusif minimal selama enam bulan.

Apabila ibu mengalami kendala terkait menyusui, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak yang menangani masalah laktasi.

Baca juga: 3 Cara Mudah Tingkatkan Produksi ASI

Bagaimana cara menyusui yang tepat?

Berikut cara menyusui yang perlu Anda ketahui:

  • Berikan ASI sesegera mungkin setelah bayi lahir

Menurut Buku Indonesia Menyusui, seorang ibu sebaiknya menyusui sedini mungkin setelah melahirkan.

Hal ini dilakukan agar bayi mendapatkan cairan kolostrum yang kaya akan sekretori immunoglobulin A (Ig A).

Kandungan tersebut berfungsi melapisi saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan akan melindungi bayi sampai sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik.

  • Lakukan pelekatan yang benar

Saat menyusui, mulut bayi harus terbuka lebar. Pastikan pelekatan baik yaitu areola dan puting masuk semua ke dalam mulut si kecil.

Kemudian, pastikan dagu si kecil menempel ke payudara agar hidung bayi tidak tertutup.

Setelah itu, perhatikan isapan bayi. Sebaiknya si kecil mengisap secara lamban dan menelan ASI dengan tenang.

Baca juga: 8 Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya

  • Berikan ASI sesering mungkin

Bayi baru lahir perlu sering disusui, paling tidak setiap 2 jam sekali atau 8-12 kali setiap 24 jam.

Setiap menyusui sebaiknya menghabiskan satu payudara dan untuk menyusui berikut pada payudara lainnya.

Hal itu dilakukan agar si kecil mendapatkan nutrisi seimbang dari ASI foremilk dan ASI hindmilk secara seimbang.

Untuk diketahui, foremilk adalah ASI yang keluar dari payudara ibu di awal sesi menyusui. ASI foremilk bertekstur lebih encer karena memiliki kandungan air yang banyak.

Sementara hindmilk adalah ASI yang keluar pada akhir sesi menyusui. ASI hindmilk memiliki tekstur yang creamy dan lebih kaya atau padat kalori.

Setelah mengetahui manfaat ASI dan cara menyusui yang tepat, para ibu sebaiknya mengupayakan agar si kecil diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan didampingi pemberian MPASI.

Ibu mungkin perlu berbincang dengan ahli laktasi untuk mengetahui tips menyusui dan berkonsultasi terkait proses menyusui.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau