Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

5 Cara Memperbanyak dan Melancarkan ASI Tanpa Bantuan ASI Booster

Kompas.com - 17/06/2022, 11:14 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi seorang ibu baru, minum berbagai jenis air susu ibu (ASI) booster atau pelancar ASI memang sudah menjadi hal biasa agar produksi ASI-nya meningkat. Sayangnya ada beberapa ibu yang produksi ASI-nya tetap sedikit meski telah meminum ASI booster.

Pada sejumlah kasus, justru ada ibu yang jarang minum pelancar ASI, tetapi bisa menghasilkan ratusan kantong ASI untuk bayinya. Namun, hal ini janganlah membuat seorang ibu berkecil hati dan menyerah untuk memproduksi ASI.

Nah, bagi para ibu yang ingin memiliki ASI lancar tanpa perlu bantuan booster, berikut adalah lima cara untuk memperbanyak ASI dikutip dari situs Mayo Clinic.

Baca juga: Klasemen Grup C Piala Asia U17 2025, Timnas U17 Indonesia Tembus Piala Dunia

1. Menyusui sesegera mungkin

Inisiasi menyusui dini (IMD) tidak hanya menurunkan risiko bayi meninggal setelah melahirkan, tetapi juga berkontribusi untuk melancarkan ASI.

Untuk itu, para ibu disarankan langsung menyusui satu jam pertama setelah bayi dilahirkan. Hal ini penting untuk membangun kenyamanan dan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Dengan kondisi emosional yang senang atau bahagia, ibu dijamin bisa memproduksi ASI yang cukup untuk menyusui bayinya.

Baca juga: Hasil Timnas U17 Indonesia Vs Yaman 4-1: Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 2025!

Oleh karena itu, sebelum melahirkan, ada baiknya seorang ibu mengutarakan keinginan untuk IMD kepada dokter dan petugas medis yang akan menangani persalinan ibu nanti.

2. Perhatikan posisi menyusui yang tepat

Proses menyusui tidak hanya soal menempelkan mulut bayi ke payudara ibu. Untuk itu, sebelum menyusui, ada baiknya memperhatikan posisi bayi yang digendong dan mulut bayi yang menempel pada payudara.

Pasalnya, kedua posisi tersebut dapat menentukan bayi bisa menyusui secara maksimal atau malah terlalu banyak menelan udara karena posisi yang tidak tepat.

Baca juga: Kehilangan Putri Sulung, Dewi Yull: Tiap Lewat Kamarnya, Sirine Mulai

Apabila bayi terlalu banyak menelan udara, ASI yang diproduksi pun tidak akan maksimal, sehingga bayi tidak bisa minum ASI dengan cukup.

3. Waspada dengan kebiasaan bayi saat menyusui

Setiap bayi memiliki kebiasaan yang berbeda ketika menyusui. Maka dari itu, seorang ibu harus lebih waspada dengan kebiasaan tersebut karena dapat mempengaruhi produksi ASI.

Salah satu contohnya adalah kebiasaan bayi yang hanya ingin menyusui pada satu bagian payudara saja. Hal ini mengindikasikan payudara ibu tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang sama.

Baca juga: Usaha Sepi Usai Direview Food Vlogger, Sidik Eduard: Seneng Mereka Jujur, tapi...

Kondisi tersebut perlu diperbaiki. Sebab, jika payudara tidak menghasilkan ASI yang sama, ibu perlu melakukan treatment khusus untuk payudara yang kurang memiliki ASI.

Adapun cara treatment yang tepat adalah dengan lebih sering menyodorkan payudara yang lebih sedikit memproduksi ASI kepada bayi saat menyusui atau memperlama sesi pumping ASI pada payudara tersebut. Hal ini bertujuan agar memicu produksi ASI yang lebih banyak lagi.

4. Jangan lewatkan sesi pumping ASI

Setelah bayi lahir, jadwal menyusui yang perlu dilakukan adalah setiap satu sampai dua jam. Namun hal ini bisa tergantung dengan kondisi bayi saat itu.

Baca juga: Prabowo: TNI Polri, Bersihkan Diri Kalian Sebelum Saya Ambil Tindakan

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau