Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Faktor Penghambat Tumbuh Kembang Anak, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 28/07/2023, 07:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa faktor yang menghambat tumbuh kembang anak, yaitu bisa dari status gizi, pola asuh, hingga sanitasi lingkungan yang buruk.

Dilansir dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), seorang anak dinyatakan tidak sesuai atau mengalami hambatan apabila:

  • Berat badan tidak naik, turun, atau berlebihan
  • Tinggi anak tidak sesuai dengan usianya
  • Perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya.

Baca juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak?

Artikel ini akan membahas mengenai faktor apa saja yang dapat menghambat tumbuh kembang si kecil.

Faktor penghambat tumbuh kembang anak

Berikut beberapa faktor yang bisa menghambat tumbuh kembang anak:

  • Status gizi si kecil

Anak membutuhkan asupan makanan bergizi dan adekuat agar bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Jika si kecil tidak mendapatkan gizi optimal, mereka berisko memiliki imunitas atau daya tahan tubuh yang lemah.

Ketika anak memiliki daya tahan tubuh yang lemah, mereka akan mudah terserang infeksi atau penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Karena itu, orangtua perlu memenuhi asupan gizi untuk anak terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya atau sejak masih di kandungan hingga usia 2 tahun.

  • Penyakit kronis atau kelainan bawaan

Penyakit kronis seperti tuberkolosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan tumbuh kembang anak terhambat.

Karena itu, diperlukan skrining atau deteksi dini pada bayi baru lahir untuk mengetahui apakah si kecil mengidap penyakit bawaan yang bisa menganggu proses tumbuh kembangnya.

Baca juga: Waktu yang Tepat Perkenalkan Media Sosial pada Anak

  • Gangguan hormon

Anak-anak yang memiliki gangguan hormon seperti hipotiroidisme atau hipotiroid bisa mengalami masalah pada tumbuh kembang.

  • Gangguan tumbuh kembang yang tidak tertangani

Gangguan tumbuh kembang pada anak yang tidak tertangani atau bahkan tidak disadari oleh orangtua bisa menjadi penghambat pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

Sebagai contoh, anak yang memiliki gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau mungkin memiliki permasalahan di sekolah karena orang di sekitarnya menganggap si kecil nakal dan tidak bisa diatur.

Padahal, ia memiliki gangguan tumbuh kembang yang menganggu kemampuan sosial dan belajarnya.

  • Kurang stimulasi

Anak-anak membutuhkan stimulasi yang cukup agar bisa bertumbuh dan berkembang.

Stimulasi bisa dilakukan dengan aktif mengajak si kecil berkomunikasi, menyediakan mainan yang sesuai dengan usianya serta memberi pendampingan, serta menahan diri untuk tidak memberikan gadget kepada si kecil.

Gadget seperti smartphone tidak dianjurkan diberikan kepada anak-anak di bawah usia 18 bulan karena bisa memberi beragam efek buruk pada tumbuh kembang anak.

  • Pola asuh anak

Faktor penyebab keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak yang selanjutnya adalah pola asuh yang diterapkan oleh orangtua.

Sebagai contoh, orangtua yang menerapkan pola asuh yang otoriter, terbiasa memberi hukuman, dan tidak mengizinkan anak untuk bernegosiasi ketika ada masalah, pada akhirnya bisa menghambat tumbuh kembang si kecil.

Baca juga: 3 Penyebab Anak Susah Makan, Dampak, dan Cara Mengatasinya

  • Kebersihan yang buruk

Anak-anak memerlukan tempat tinggal yang layak, sehingga ia bisa mengakses air bersih, paparan sinar matahari langsung, hingga udara yang bersih.

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, seperti kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia tertentu seperti asap rokok atau asap kendaraan bisa berdampak negatif terhadap pertumbuhan anak.

Bagaimana cara memantau tumbuh kembang anak?

Pemantauan tumbuh kembang adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan pertumbuhan, penyimpangan perkembangan, dan penyimpangan mental emosional anak.

Pemantauan tumbuh kembang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta menemukan secara dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.

Berikut beberapa cara untuk memantau tumbuh kembang anak yang perlu diketahui orangtua:

  • Ajak anak ke Posyandu untuk skrining pertumbuhan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang atau tinggi badan dan lingkar kepala.
  • Bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan terkait Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
  • Ajak anak bermain dan berkomunikasi
  • Stimulasi perkembangan anak sesuai usianya

Baca juga: 4 Dampak Negatif Menyuapi Anak Usia Sekolah

Demikian beberapa faktor penghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang perlu dihindari serta cara memantau tumbuh kembang si kecil.

Orangtua dapat berkosultasi dengan ahli, seperti dokter spesialis anak atau psikolog terkait pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau