Power pumping penting dilakukan, mengingat anak-anak yang berada pada masa growth spurt memerlukan nutrisi yang banyak dan seimbang dan cenderung lebih suka menyusu.
Dilansir dari YankesKemkes, power pumping dilakukan dengan cara berikut ini:
Baca juga: 12 Pemicu ASI Tidak Keluar yang Pantang Diabaikan
Setelah mengetahui berapa jam sekali pumping ASI, ibu menyusui juga perlu memahai cara penyimpanan ASI yang tepat.
Pertama-tama, Anda perlu menyiapkan wadah seperti botol kaca, plastik non BPA yang sudah dicuci dan disterilkan.
Setelah itu, tulis nama anak dan waktu pemerahan untuk menghindari penggunaan ASI kadaluarsa.
Selanjutnya, segera simpan ASI perah. Ketahanan ASI setelah dipompa tergantung pada suhu dan tempat penyimpanannya, yaitu:
Air susu ibu dapat disimpan di suhu ruang (19-26 derajat celsius) selama 4 jam di tempat non-AC atau hingga 6-8 jam di dalam ruangan ber-AC.
ASI perah dapat disimpan di kulkas hingga bawah atau chiller (suhu minus 4 derajat celsius) dalam kurun waktu 2-3 hari.
ASI yang disimpan di freezer kulkas satu pintu (suhu -18 sampai 0 derajat celsius) dapat bertahan sampai 2 minggu
ASI yang disimpan di freezer kulkas dua pintu (suhu -20 hingga -18 derajat celsius) bisa bertahan hingga 3-4 bulan.
Baca juga: Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipompa?
Beberapa ibu menyusui perlu memompa ASI-nya demi menyediakan susu untuk bayinya saat ditinggal bekerja, mengatasi nyeri akibat payudara penuh, hingga menghindari mastitis.
Memompa ASI sebaiknya dimulai dalam 3 hingga 4 minggu pasca-persalinan atau setelah mengetahui ritme menyusui si kecil.
Untuk busui yang ingin memberikan ASI perah secara eksklusif dapat memompa payudara sesegera mungkin, setelah mengetahui ritme menyusui si kecil.
Frekuensi memompa ASI dapat dilakukan dengan mempertimbangkan usia dan kebutuhan bayi Anda.
Sebagai contoh, pada bayi baru lahir hingga 3 bulan, seorang ibu dapat memompa ASI-nya setiap 2-3 jam sekali.
Ibu menyusui juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau konselor laktasi untuk mengetahui berapa jam sekali perlu memompa ASI dan serba-serbi terkait menyusui lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.