Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Jalani Histerektomi, Apakah Wanita dapat Hamil?

Kompas.com - 05/08/2023, 08:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Histerektomi adalah prosedur pengangkatan rahim.

Ada banyak kondisi medis yang dapat menjadi penyebab histerektomi dilakukan.

Baca juga: 10 Penyebab Histerektomi yang Membuat Wanita Tanpa Rahim

Mengutip Baby Center, masalah kesehatan wanita yang memungkinkan histerektomi dilakukan, contohnya:

  • Fibroid rahim: pertumbuhan massa non-kanker di dinding rahim
  • Endometriosis: pertumbuhan berlebih jaringan di lapisan rahim
  • Prolaps rahim: rahim turun ke dalam vagina

Baca juga: Seorang Wanita Tanpa Rahim di AS Bisa Melahirkan, Bagaimana Caranya?

Histerektomi terkadang diperlukan segera, jika Anda menderita kanker rahim atau ovarium. Itu mungkin juga dilakukan, jika dari rahim Anda terjadi pendarahan dan sulit dihentikan.

Histerektomi mungkin menjadi pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda, jika Anda menderita kondisi di atas.

Selanjutnya, artikel ini akan mengulas secara ringkas kemungkinan wanita tanpa rahim bisa hamil.

Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?

Apakah wanita tanpa rahim bisa hamil?

Secara aturan umum, wanita hamil tanpa rahim itu tidak mungkin bisa.

Dikutip dari Verywell Health, itu karena rahim adalah tempat sel telur berkembang setelah pembuahan dan merupakan organ yang mendukung dan memelihara pertumbuhan janin hingga dilahirkan.

Tidak ada organ lain selain rahim yang dapat menyediakan makanan dan ruang bagi janin untuk berkembang hingga cukup bulan. Meski, implantasi (menempelnya sel telur) dapat terjadi di luar rahim.

Dengan berkembangnya teknologi medis sekarang, wanita tanpa rahim setelah menjalani histerektomi bisa hamil atau memiliki anak biologis.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita

Dikutip dari Medicine Net, berikut cara wanita tanpa rahim dapat hamil dan memiliki anak biologis:

Ketika seorang wanita kehilangan rahimnya, itu tidak berarti dia kehilangan indung telurnya.

Oleh karena itu, sel telurnya dapat digunakan untuk melakukan perawatan bayi tabung (in vitro fertilization/IVF). Embrio kemudian dapat dipindahkan ke ibu pengganti.

Setelah seorang wanita melewati masa pemulihan histerektomi, ia dapat melakukan transplantasi rahim.

Transplantasi rahim adalah teknik bedah yang sangat kompleks di mana rahim donor yang sehat dimasukkan ke dalam wanita penerima.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau