Melalui transplantasi rahim, penerima organ perempuan dapat melalui proses kehamilan secara umum.
Namun, prosedur ini memiliki risiko lebih besar bagi donor yang masih hidup maupun penerimanya.
Baca juga: Fungsi Rahim dan Cara Menjaga Kesehatannya
Tubuh wanita penerima bisa mengalami penolakan transplantasi organ. Sehingga, biasanya calon ibu diberikan obat imunosupresif setelah transplantasi dan selama kehamilan.
Beberapa bulan setelah transplantasi, dokter bisa menempatkan salah satu embrio penerima langsung ke dalam rahim.
Jika ingin memiliki anak lagi, rahim transplantasi itu dibiarkan dalam tubuh dan ia harus terus minum obat imunosupresif.
Jika tidak, rahim itu bisa diangkat dan penggunaan obat imunosupresif dihentikan.
Manfaat dan risiko kehamilan setelah menjalani histerektomi, harus Anda konsultasikan dengan dokter ahli yang menangani kondisi kesehatan Anda.
Jika kedua prosedur medis untuk wanita tanpa rahim dapat hamil tersebut tidak memungkinkan Anda lakukan, Anda bisa mempertimbangkan adopsi sebagai solusi untuk memiliki anak.
Baca juga: 10 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Rahim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.