KOMPAS.com - Histerektomi adalah prosedur pengangkatan rahim.
Ada banyak kondisi medis yang dapat menjadi penyebab histerektomi dilakukan.
Baca juga: 10 Penyebab Histerektomi yang Membuat Wanita Tanpa Rahim
Mengutip Baby Center, masalah kesehatan wanita yang memungkinkan histerektomi dilakukan, contohnya:
Baca juga: Seorang Wanita Tanpa Rahim di AS Bisa Melahirkan, Bagaimana Caranya?
Histerektomi terkadang diperlukan segera, jika Anda menderita kanker rahim atau ovarium. Itu mungkin juga dilakukan, jika dari rahim Anda terjadi pendarahan dan sulit dihentikan.
Histerektomi mungkin menjadi pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda, jika Anda menderita kondisi di atas.
Selanjutnya, artikel ini akan mengulas secara ringkas kemungkinan wanita tanpa rahim bisa hamil.
Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?
Secara aturan umum, wanita hamil tanpa rahim itu tidak mungkin bisa.
Dikutip dari Verywell Health, itu karena rahim adalah tempat sel telur berkembang setelah pembuahan dan merupakan organ yang mendukung dan memelihara pertumbuhan janin hingga dilahirkan.
Tidak ada organ lain selain rahim yang dapat menyediakan makanan dan ruang bagi janin untuk berkembang hingga cukup bulan. Meski, implantasi (menempelnya sel telur) dapat terjadi di luar rahim.
Dengan berkembangnya teknologi medis sekarang, wanita tanpa rahim setelah menjalani histerektomi bisa hamil atau memiliki anak biologis.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita
Dikutip dari Medicine Net, berikut cara wanita tanpa rahim dapat hamil dan memiliki anak biologis:
Ketika seorang wanita kehilangan rahimnya, itu tidak berarti dia kehilangan indung telurnya.
Oleh karena itu, sel telurnya dapat digunakan untuk melakukan perawatan bayi tabung (in vitro fertilization/IVF). Embrio kemudian dapat dipindahkan ke ibu pengganti.
Setelah seorang wanita melewati masa pemulihan histerektomi, ia dapat melakukan transplantasi rahim.
Transplantasi rahim adalah teknik bedah yang sangat kompleks di mana rahim donor yang sehat dimasukkan ke dalam wanita penerima.
Melalui transplantasi rahim, penerima organ perempuan dapat melalui proses kehamilan secara umum.
Namun, prosedur ini memiliki risiko lebih besar bagi donor yang masih hidup maupun penerimanya.
Baca juga: Fungsi Rahim dan Cara Menjaga Kesehatannya
Tubuh wanita penerima bisa mengalami penolakan transplantasi organ. Sehingga, biasanya calon ibu diberikan obat imunosupresif setelah transplantasi dan selama kehamilan.
Beberapa bulan setelah transplantasi, dokter bisa menempatkan salah satu embrio penerima langsung ke dalam rahim.
Jika ingin memiliki anak lagi, rahim transplantasi itu dibiarkan dalam tubuh dan ia harus terus minum obat imunosupresif.
Jika tidak, rahim itu bisa diangkat dan penggunaan obat imunosupresif dihentikan.
Manfaat dan risiko kehamilan setelah menjalani histerektomi, harus Anda konsultasikan dengan dokter ahli yang menangani kondisi kesehatan Anda.
Jika kedua prosedur medis untuk wanita tanpa rahim dapat hamil tersebut tidak memungkinkan Anda lakukan, Anda bisa mempertimbangkan adopsi sebagai solusi untuk memiliki anak.
Baca juga: 10 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Rahim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.