Disfungsi sirkuit ini terkait dengan pilihan perilaku yang tidak tepat, seperti penyalahgunaan narkoba.
Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pornografi terhadap otak menunjukkan bahayanya.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Pecandu Pornografi?
Temuan penelitian tersebut mendukung apa yang dilaporkan oleh banyak pengguna pornografi berat.
Misalnya, dalam studi pada 2016, para peneliti menemukan bahwa 49 persen subjek dilaporkan mencari materi yang sebelumnya tidak menarik bagi mereka atau dianggap menjijikkan.
Subyek juga melaporkan bahwa penggunaan pornografi melalui internet dikaitkan dengan penurunan fungsi ereksi dan penurunan kepuasan seksual secara keseluruhan.
Sehingga, bukti menunjukkan bahwa:
Baca juga: 10 Peran Orangtua Cegah Anak Terkena Pornografi
Menurut Verywell Mind, statistik kecanduan pornografi bervariasi menurut sumbernya, tetapi satu penelitian memperkirakan bahwa kecanduan pornografi memengaruhi sekitar 3-6 persen orang dewasa.
Ini lebih banyak dilihat oleh orang dewasa muda, dengan pria lebih sering melihatnya dari pada wanita. Penggunaannya cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Mengutip jurnal Universitas Indonesia, masa dewasa muda dimulai sekitar usia 18-22 tahun dan berakhir pada usia 35-40 tahun (Lemme, 1995).
Namun karena pornografi sekarang semakin mudah diakses dengan internet, penontonnya bisa dari kalangan anak di bawah umur yang penasaran dan iseng.
Sehingga, orangtua harus ekstra waspada. Itu bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan seks untuk anak sejak dini dan pendampingan penggunaan internet.
Baca juga: 5 Tanda Kecanduan Seks yang Harus Segera Diobati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.