Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laurentius Purbo Christianto
Dosen

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Cuaca Panas Ekstrem dan Kesehatan Mental

Kompas.com - 14/08/2023, 09:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketiga, kenakan pakaian longgar. Keempat, jika ada, gunakan pendingin udara atau kipas angin untuk mendinginkan suhu ruangan.

Kelima, istirahat yang cukup. Hal-hal ini dapat menjaga kita tetap "sadar" saat berada di suhu udara yang sangat panas.

Berbagai laporan yang menunjukkan bahwa rata-rata suhu bumi naik dari tahun ke tahun seharusnya kita waspadai.

Perlu sosialisasi massal tentang perubahan iklim dan bumi yang semakin panas, serta dampak dari semua perubahan iklim ini.

Bercerita tentang dampak suhu udara yang panas pada manusia, akan lebih efektif daripada sekadar memaparkan bahwa bumi semakin panas.

Semua usaha kita terkait peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan psikologis dalam aspek ekonomi akan sia-sia jika bumi tempat tinggal kita semakin panas.

Merawat bumi adalah usaha terbaik untuk menjaga kesehatan mental kita saat ini dan masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com