Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Masker untuk Menangkal Bahaya PM 2.5 menurut Ahli

Kompas.com - 05/09/2023, 10:31 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Cara melindungi tubuh dari partikel polusi udara berbahaya ini salah satunya dengan menggunakan masker.

Baca juga: Dokter Jelaskan Bahaya Polusi Udara untuk Ibu Hamil

Rekomendasi masker untuk menangkal bahaya PM 2.5

Dokter Garin menyampaikan, penggunaan masker disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat aktivitas masyarakat. Apabila Anda melakukan aktivitas di luar ruangan dengan tingkat polusi tinggi, maka masker yang dipakai juga harus memiliki filtrasi lebih tinggi.

Menurut Garin, ada beberapa tingkatan masker yang bisa digunakan untuk menangkal bahaya PM 2.5. Mulai dari jenis masker N95, KF94, masker dengan filter PM 2.5, masker bedah, atau masker dengan jenis enhanced performance barrier face coverings (EP-BFC).

"Masker N95 bisa memfiltrasi partikel hingga 97 persen. Tapi kita tidak hanya menyarankan itu, kita bisa menggunakan KN95 yang bisa memfiltrasi 80-95 persen. Jika tidak ada KN95, KF94 juga dapat memfiltrasi hingga 94-95 persen," jelas Garin. 

Lebih lanjut Garin menyampaikan, apabila jenis masker respirator seperti N95 atau KF94 tidak ada, masyarakat juga dapat menggunakan masker dengan filter PM 2.5.

Apabila masih kesulitan mendapatkannya di pasaran, Garin juga memperbolehkan masyarakat menggunakan masker bedah. 

"Secara efisiensi, masker bedah masih bisa digunakan. Asalkan pemakaiannya tepat, masker ini dapat memfiltrasi hingga 80 persen udara yang dihirup," kata dia. 

Dokter Garin mewajibkan pemakaian masker saat beraktivitas di luar ruangan dengan tingkat polusi tinggi. Tapi, jika tinggal di lingkungan dengan tingkat polusi PM 2.5 tinggi, Anda juga disarankan memakai masker di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com