Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hidrosefalus Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Berikut...

Kompas.com - 20/09/2023, 11:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hidrosefalus adalah kelainan otak yang ditandai dengan lingkar kepala yang membesar dan bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan penglihatan hingga autisme. Lantas, apakah hidrosefalus bisa disembuhkan?

Untuk diketahui, pembesaran lingkar kepala pada penderita hidrosefalus terjadi karena penumpukan cairan serebrospinal di dalam otak.

Dilansir dari Kids Health, penumpukan cairan tersebut bisa memberi tekanan pada otak. Akibatnya, penyakit ini bisa memicu beberapa masalah, seperti:

  • Gangguan penglihatan
  • Mengganggu tumbuh kembang anak
  • Membuat si kecil sering kelelahan
  • Memicu sakit kepala
  • Menyebabkan gangguan kognitif
  • Membuat si kecil mengalami gangguan belajar sehingga proses akademiknya terhambat.

Lantas apakah penyakit hidrosefalus bisa disembuhkan? Berikut penjelasan mengenai pengobatan hidrosefalus yang penting untuk diketahui.

Baca juga: Hidrosefalus

Bagaimana cara mengobati hidrosefalus?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, hidrosefalus terjadi karena adanya penumpukan cairan di otak. Jadi, cara terbaik untuk menyembuhkan hidrosefalus adalah dengan jalan operasi untuk mengeluarkan cairan berlebih tersebut.

Jika hidrosefalus tidak diobati, peningkatan tekanan akan menyebabkan kerusakan otak.

Dilansir dari Cleveland Clinic, ada dua jenis operasi yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit hidrosefalus, yakni:

  • Operasi shunt

Operasi shunt dilakukan dengan pemasangan alat medis yang disebut shunt. Shunt adalah tabung fleksibel yang dipasang di otak Anda.

Alat ini membantu mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal ke area lain di tubuh agar bisa diserap.

  • Ventrikulostomi ketiga endoskopi (ETV)

Operasi ini dilakukan dengan membuat lubang kecil dibuat di dasar ventrikel ketiga Anda.

Hal ini menciptakan jalur bagi cairan serebrospinal agar bisa mengalir ke dalam dan sekitar otak Anda seperti biasanya. Prosedur ini umumnya dilakukan pada anak di atas usia 2 tahun.

Baca juga: 4 Jenis Epilepsi yang Dipengaruhi Aktivitas Otak

Apa efek samping dari pengobatan hidrosefalus?

Operasi untuk mengatasi hidrosefalus bisa mengakibatkan beberapa efek samping.

Namun, dilansir dari Cleveland Clinic menyebut bahwa efek samping tersebut biasanya tidak bersifat permanen.

Untuk pasien yang melakukan pengobatan dengan operasi shunt, mereka harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.

Sebab, shunt bisa saja rusak, gagal, atau menyebabkan infeksi. Jika ini terjadi, maka diperlukan operasi ulang.

Sementara itu, operasi ETV bisa memicu sakit kepala, masalah penglihatan, mual dan muntah.

Beberapa pasien yang melakukan operasi untuk hidrosefalus juga bisa mengalami nyeri otot leher dan bahu, kejang, dan muncul kemerahan atau nyeri di sepanjang area yang dipasang shunt.

Mereka juga bisa mengalami demam. Jika memang Anda telah melakukan operasi untuk mengatasi hidrosefalus dan mengalami komplikasi, segera periksakan diri ke dokter.

Baca juga: Serang Otak dan Saraf, Apakah Penyakit Rabies Bisa Sembuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau