KETIKA mendengar kata "reumatik," apa yang pertama kali terlintas di benak Anda? Bagi banyak orang, reumatik dianggap sebagai nyeri sendi atau radang sendi yang sering dialami oleh orang tua.
Namun, apakah Anda tahu bahwa istilah "reumatik" sebenarnya mencakup berbagai kondisi, dan Artritis Reumatoid (AR) hanya salah satunya?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, reumatik adalah orang yang terkena reumatisme.
Reumatisme atau penyakit reumatik memiliki pengertian sebagai penyakit yang ditandai rasa nyeri atau radang pada otot, sendi-sendi atau jaringan-jaringan badan.
Berdasarkan CDC (Centers for Disease Control and Prevention), penyakit reumatik merujuk pada peradangan sendi atau berbagai kondisi yang melibatkan sendi, tendon, otot, ligament dan tulang.
Ini termasuk lebih dari 200 kondisi berbeda, mulai dari osteoartritis, lupus, dan tentu saja, Artritis Reumatoid.
Namun, karena AR adalah salah satu bentuk reumatik yang paling umum, banyak yang mengira bahwa reumatik dan AR adalah hal sama.
Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimun, di mana sistem imun dalam tubuh seseorang salah mengenali dan menyerang sel tubuhnya sehingga menimbulkan inflamasi pada sel tubuh terkait.
Beberapa faktor juga diduga meningkatkan risiko terhadap artritis reumatoid seperti:
1. Usia. Artritis reumatoid dapat dijumpai pada usia berapapun, namun risiko akan semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Gejala umumnya dijumpai pada usia di antara 30 tahun hingga 60 tahun.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.