Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Macam Makanan yang Harus Dihindari Saat Batuk agar Tidak Makin Parah

Kompas.com - 13/10/2023, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah Anda ada beberapa makanan tertentu yang harus dihindari saat batuk?

Yah, beberapa jenis makanan memang bisa memperparah batuk yang sedang Anda alami.

Karena itu, sebisa mungkin Anda harus menghindarinya agar batuk cepat sembuh dan tidak menjadi semakin parah.

Lalu, apa saja makanan yang harus dihindari saat batuk? Berikut artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.

Baca juga: 5 Cara Meredakan Batuk Berdahak Secara Alami dan Tanpa Obat

Macam makanan yang harus dihindari saat batuk

Mengonsumsi makanan sehat sangat penting untuk melawan infeksi dan berbagai penyakit yang mengintai.

Karena itu, pastikan makanan yang kita konsumsi benar-benar bernutrisi dan tidak memicu peradangan di tubuh, agar gejala batuk berkurang.

Melansir laman Health Shot, berikut macam makanan yang sebaiknya dihindari saat batuk:

  • Gorengan

Makanan yang digoreng cenderung memperburuk kondisi batuk.

Asam lemak dari mentega dan asam lemak omega-6 dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak lendir. Hal ini akan membuat batuk semakin parah.

Baca juga: Benarkah Makan Mangga Bikin Batuk? Berikut Faktanya...

  • Makanan tinggi histamin

Histamin diproduksi oleh tubuh untuk membuang partikel berbahaya, termasuk alergen.

Bahan kimia ini bekerja dengan memicu tubuh memproduksi lebih banyak lendir. Hal ini membuat hidung menjadi berair atau tersumbat.

Oleh karena itu, seseorang yang sedang menderita batuk dan pilek sebaiknya menghindari makanan yang kaya akan histamin.

Makanan tinggi histamin, misalnya alpukat, jamur, stroberi, buah-buahan kering, alkohol, yogurt, cuka, dan makanan fermentasi. 

Baca juga: 4 Cara Mengobati Batuk yang Terus-menerus

  • Gula

Mirip dengan tinggi histamin, gula juga bisa memicu peradangan. Hal ini dapat memperburuk gejala pilek termasuk batuk.

  • Kafein dan alkohol

Minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman beralkohol bisa memicu dehidrasi.

Saat batuk, cairan tubuh juga berubah menjadi lendir, sehingga tubuh rentan dehidrasi. Agar tidak memperburuk gejala, sebaiknya kita menghindari makanan yang .

Selain itu, alkohol bisa mencegah sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik sehingga memperpanjang batuk dan pilek di tubuh Anda.

Baca juga: Mengapa Batuk Terus-menerus? Kenali 8 Penyebabnya

Makanan yang baik untuk meredakan batuk

Jika ada makanan yang harus dihindari, ada juga beberapa makanan yang bisa membantu meredakan batuk.

Melansir laman Healthline, berikut macam makanan yang membantu meredakan batuk:

  • Jahe

Secangkir teh segar dengan sedikit jahe bisa membantu meredakan rasa sakit di tenggorokan sekaligus melegakan tenggorokan.

Anda bisa memotong jahe dalam ukuran kecil, lalu menyeduhnya dengan air panas. Selain itu, mencampur teh dengan teh tawar juga bisa menjadi alternatif bagus untuk pelega tenggorokan.

Baca juga: Apakah Minum Es Bisa Menyebabkan Batuk? Ini Kata Dokter…

  • Air kelapa

Tubuh Anda cenderung mengalami dehidrasi saat Anda sedang pilek disertai batuk. Jadi, pastikan asupan cairan tubuh terpenuhi.

Selain mengonsumsi air putih, Anda bisa mengembalikan cairan tubuh dengan air kelapa. Air kelapa kaya akan glukosa dan elektrolit yang dibutuhkan untuk melawan kuman berbahaya.

  • Madu

Madu kaya akan senyawa antimikroba, sehingga dikenal dengan efek antibakterinya, yang juga membantu melegakan tenggorokan saat batuk.

Minumlah segelas susu hangat, air atau teh dengan setengah sendok teh madu untuk melegakan tenggorokan yang sakit atau gatal.

Baca juga: Berapa Lama Batuk Sembuh? Simak Penjelasan Berikut... 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau