KOMPAS.com - Orang tua perlu menyadari bahwa banyak produk obat batuk anak yang dijual bebas bisa sebabkan efek samping serius.
Mengutip Medical News Today, batuk adalah respons tubuh anak untuk membantu mengeluarkan lendir, infeksi, dan iritasi dari saluran pernapasan.
Para ahli tidak merekomendasikan penggunaan obat untuk menyembuhkan anak batuk.
Baca juga: Kenali Macam Penyebab Batuk Berdahak yang Harus Diwaspadai
Menurut American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI), sebagian besar obat batuk yang dijual bebas tidak terlalu efektif. Namun, bisa dikecualikan untuk keadaan darurat yang menyebabkan anak susah tidur nyenyak.
Food and Drug Administration (FDA) melarang obat batuk anak yang dijual bebas untuk digunakan anak usia di bawah 2 tahun.
Hal itu karena efek samping obat batuk pada anak bisa serius dan berpotensi mengancam nyawa.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut macam obat batuk anak dan efek sampingnya untuk kesehatan.
Baca juga: 3 Jenis Obat Batuk untuk Orang Dewasa dan Efek Sampingnya
Mengutip Medical News Today, berbagai jenis obat batuk bekerja secara berbeda, yang meliputi berikut:
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Batuk yang Perlu Diketahui Orangtua
Sebuah tinjauan sistematis 2017 oleh panel ahli dari American College of Chest Physicians menyimpulkan bahwa Anda tidak boleh menggunakan obat berikut untuk mengobati batuk anak:
Jika Anda ingin memberikan anak obat batuk, berilah obat yang mengandung dekstrometorfan (DM) yang terdapat di sebagian besar obat obatuk sirup tanpa resep.
Studi menunjukkan bahwa DM dan madu sama efektifnya dalam menurunkan frekuensi batuk pada anak.
Madu mulai dibolehkan untuk anak usia 1 tahun ke atas.
Baca juga: 7 Obat Alami untuk Batuk Anak Balita Sebelum Bertambah Parah
Mengutip Goodrx, berikut macam kemungkinan efek samping obat batuk pada anak yang mungkin tidak disadari kita sebagai orangtua:
Antihistamin dan dekstrometorfan umumnya ditemukan dalam obat batuk anak yang dijual bebas. Keduanya bisa menyebabkan mengantuk.