Penyebab cacar monyet adalah infeksi virus monkeypox yang termasuk ke dalam genus orthopoxvirus dari famili poxviridae.
Penularan cacar monyet dari orang ke orang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang menular atau lesi lain seperti di mulut atau alat kelamin termasuk kontak seperti:
Saat cacar ini menular dan menyerang manusia, seseorang akan mengalami gejala cacar monyet yang hampir mirip dengan gejala cacar air tapi lebih ringan, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet yaitu penyakit cacar monyet bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak.
Masa inkubasi atau gejala munculnya penyakit setelah penderita terpapar virus cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari, tetapi bisa juga 5 hingga 21 hari.
Beberapa gejala dan ciri-ciri cacar monyet yang bisa muncul setelah pasien terinfeksi virus meliputi:
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.
Cara mengobati cacar monyet dapat dilakukan dengan beberapa perawatan yang bertujuan untuk mengatasi ruam, mengatasi rasa sakit, dan mencegah komplikasi, seperti:
Selain itu, Anda bisa mendapatkan vaksin mpox untuk membantu mencegah infeksi.
Vaksin tersebut harus diberikan dalam waktu 4 hari setelah melakukan kontak dengan penderita mpox (cacar monyet) atau dalam waktu hingga 14 hari jika tidak ada gejala.
Beberapa antivirus seperti tecovirimat, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati cacar, belakangan juga telah digunakan untuk mengobati mpox.
Baca juga: Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya
Cacar ular atau herpes zoster adalah infeksi virus yang menyebabkan munculnya ruam atau lepuh yang menyakitkan pada kulit.
Penyebab cacar ular berasal dari infeksi virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Virus ini akan kembali aktif pada orang yang telah sembuh dari cacar air, karena sebenarnya virus yang tersisa di tubuh tersebut tidak benar-benar mati, tapi dapat kembali aktif menginfeksi tubuh saat daya tahan tubuh lemah.
Virus ini dapat menyebar melalui saraf tertentu, sehingga sering muncul sebagai ruam atau lepuh pada satu sisi tubuh Anda.