Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2023, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

Sumber Health, NHS

KOMPAS.com - Proses persalinan atau melahirkan bisa memicu perubahan pada wanita, terutama di area kelamin atau vagina. 

Setelah melahirkan, wanita bisa merasakan sensasi nyeri perineum sebagai proses kembalinya rahim ke ukuran semula.

Selain itu, pendarahan nifas dan lokia, serta rasa sakit saat berhubungan seks juga dapat dirasakan wanita pasca-melahirkan.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, bukan hal yang aneh jika wanita menyadari adanya perubahan baru pada vagina yang tidak nyaman setelah melahirkan.

Lantas, apa saja perubahan pada vagina yang terjadi setelah melahirkan? Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: 5 Aroma Vagina yang Normal dan Sehat, Tak Perlu Dikhawatirkan

Perubahan vagina setelah melahirkan

Perubahan pada vagina adalah hal yang wajar. Namun, perubahan tersebut akan kembali ke kondisi persis seperti sebelum hamil seiring dengan kembalinya produksi hormon dan fungsi tubuh lainnya.

Dilansir dari Health, berikut perubahan pada vagina yang terjadi usai melahirkan:

Setelah melahirkan, wajar jika otot dasar panggul Anda mengendur dan sedikit kehilangan kekuatan. Kondisi ini terjadi akibat pembukaan pada proses melahirkan bayi.

Kondisi ini bisa menyebabkan vagina terasa kendur, terutama di tahun pertama setelah persalinan.

Seberapa longgar vagina akan bergantung pada banyak faktor, termasuk berapa lama Anda melahirkan dan seberapa besar bayi Anda yang baru lahir.

Jika hal ini mengganggu Anda, Anda bisa melakukan senam kegel secara teratur, mempertahankan berat badan yang sehat dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: 6 Penyebab Vagina Hitam, Termasuk Akibat Gesekan

  • Vagina terasa kering

Vagina kering merupakan salah satu hal yang banyak dialami wanita usai melahirkan.

Usai melahirkan, wanita akan menyusui bayinya. Menyusui menyebabkan kadar estrogen menurun. Sementara itu, kekurangan estrogen dapat membuat wanita terasa kering.

Hal ini terjadi karena estrogen berperan penting dalam melumasi, ketebalan, dan menjaga elastisitas vagina.

Jika kadarnya berkurang, hal ini dapat menyebabkan penipisan, kekeringan, dan peradangan pada dinding vagina.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau