KOMPAS.com - Stroke tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia. Penyakit ini juga bisa diderita orang muda yang terbiasa menjalani gaya hidup tidak sehat.
Meski dianggap sebagai silent killer karena terjadi dengan tiba-tiba, stroke di usia muda ternyata bisa dipicu karena gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan begadang.
Baca juga: Apakah Stroke Saat Tidur Lebih Cepat Memicu Kematian?
Sebelum membahas macam-macam fakto risiko stroke di usia muda, Anda mungkin perlu mengetahui tanda-tanda atau gejala stroke.
Stroke adalah kondisi darurat yang memerlukan perawatan medis secepat mungkin karena dapat menyebabkan kematian dan kecacatan permanen.
Stroke bisa terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang akibat adanya penyumbatan atau saat pembuh darah di otak pecah.
Tanda-tanda stroke di usia muda sama halnya dengan gejala stroke pada orang yang lebih tua atau lansia.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala atau tanda-tanda stroke yang perlu Anda waspadai:
Jika Anda atau orang terdekat mengalami keluhan medis terkait t anda-tanda stroke, segeralah mengunjungi rumah sakit untuk mencegah risiko fatal seperti cacat permanen atau kematian.
Baca juga: 7 Kondisi Medis Mirip Stroke yang Pantang Disepelekan
Dokter spesialis neurologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Rakhmad Hidayat, Sp.S(K), MARS, mengatakan bahwa kebiasaan begadang dan tidak olahraga sama sekali merupakan faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan faktor risiko terjadinya stroke di usia muda.
“Tren sekarang banyak di usia muda 30-an karena kebiasaan orang-orang begadang, kerja (sampai) enggak tidur, olahraga kadang enggak sama sekali,” ucap Rakhmad, dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).
Rakhmad melanjutkan, stroke di usia muda juga bisa terjadi karena pola makan tidak teratur, riwayat darah tinggi atau hipertensi, dan kadar gula darah yang tinggi.
Faktor genetik atau bawaan juga bisa memicu stroke yang dapat terjadi pada orang muda maupun lansia.
Jika dalam keluarga baik dari pihak ayah dan ibu memiliki riwayat penyakit stroke dan berbagai faktor risikonya, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi maka sebaiknya menjalani gaya hidup sehat sejak dini.
Menuruh Rakhmad, gaya hidup sehat yang bisa dilakukan untuk menekan risiko stroke karena keturunan yaitu menghindari rokok, menjaga kadar gula darah, dan mempertahankan berat badan yang sehat dengan mengontrol pola makan dan rutin berolahraga.
Jadi, menurut penjelasan dokter Rakhmad, ada faktor risiko pemicu stroke di usia muda, yaitu:
Dengan menyimak macam-macam faktor risiko pemicu stroke di usia muda, Anda dapat menghindarinya sejak dini.
Usahakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengetahui apakah ada kondisi terkait stroke.
Baca juga: 10 Penyebab Lidah Mati Rasa, Termasuk Stroke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.