Hubungan seksual berisiko dengan penderita monkeypox juga bisa menjadi celah penularan cacar monyet.
Baca juga: 6 Cara Pencegahan Cacar Monyet Menurut Kemenkes
Penularan cacar monyet bisa terjadi akibat hubungan intim. Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa cacar monyet bukan penyakit menular seksual.
Hal itu karena penyakin ini tidak hanya menyebar akibat berhubungan intim dengan penderita. Namun, penularannya juga bisa terjadi karena kontak fisik atau menyentuh benda milik penderita.
Cacar monyet umumnya dapat disembuhkan dan tidak selalu mengancam jiwa atau menyebabkan kematian.
Akan tetapi, infeksi virus ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti infeksi kulit dan radang paru-paru atau pneumonia.
Hanya penderita cacar monyet dalam kondisi berat yang perlu mendapatkan obat antivirus.
Penderita cacar monyet dianggap dalam kondisi berat jika terdapat lebih dari 100 lesi di kulitnya atau mengalami gejala lain, seperti mual, muntah, dan demam tinggi.
Penderita lain yang juga dapat diberikan antivirus adalah mereka yang lokasi lesinya berada di tempat rentan, seperti di sekitar mata yang dapat menimbulkan kebutaan dan di tenggorokan yang bisa menutup jalan napas.
Selain fakta tentang cacar monyet di atas, Anda juga perlu mengetahui bahwa penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
Baca juga: Apakah Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri? Ini Jawaban Ahli
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai memberikan vaksinasi cacar monyet (monkeypox) pada Selasa (24/10/2023).
Dikutip dari laman Kompas.com (27/10/2023), kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin tidak diberikan pada seluruh populasi umum.
Untuk saat ini vaksin cacar monyet diberikan kepada kelompok orang paling berisiko.
Adapun yang ia maksud sebagai kelompok paling berisiko adalah seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita cacar monyet, serta kelompok orang dengan HIV (ODHIV).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.