Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Multiple Myeloma yang Makin Berisiko di Usia Senja

Kompas.com - 02/11/2023, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang harus lebih diwaspadai di usia lanjut usia.

Ahli onkologi Dr. Ralph Girson Gunarsa Sp.PD-KHOM menyebutkan, darah sebagai komponen yang sangat penting menyumbang delapan persen dari berat badan manusia.

"Darah adalah cairan dalam tubuh yang berfungsi sebagai media transportasi untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh manusia," ujar Ralph dalam webinar Media Education on Multiple Myeloma yang digelar Johnson & Johnson Indonesia, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Kenali Multiple Myeloma, Jenis Kanker Darah yang Sulit Didiagnosis

Namun, kanker dapat mengganggu fungsi darah tersebut. Multiple myeloma adalah jenis kanker yang menyerang sel plasma, bagian dari leukosit yang memproduksi antibodi.

"Multiple myeloma terjadi pada sel plasma di sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan tempat produksi sel darah," terangnya.

Ketika kanker darah ini telah menginvasi, sel-sel plasma abnormal akan tumbuh dan berkembang secara berlebihan dan mengganggu sel-sel darah yang sehat.

"Semakin lama akan menyebabkan gangguan pada tulang, seperti nyeri tulang, tulang menipis, dan tulang patah yang tidak dapat dijelaskan," ujarnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Multiple Myeloma, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Apa penyebab multiple myeloma?

Penyebab multiple myeloma tidak diketahui secara pasti, hanya saja terdapat sejumlah faktor risikonya.

Dokter Ralph yang berpraktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi ini menyebutkan bahwa lanjut usia adalah salah satu faktor risiko yang umum.

Berikut penjabaran faktor risiko multiple myeloma lebih lanjut menurut dokter:

  • Usia, ras, dan jenis kelamin

Risiko seseorang terkena multiple myeloma meningkat seiring bertambahnya usia. Penyakit ini dua kali lebih umum terjadi pada populasi orang kulit hitam. Sementara, multiple myeloma 1,5 kali lebih tinggi terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.

Baca juga: 5 Efek Samping Pengobatan Kanker Darah yang Perlu Diketahui

  • Riwayat keluarga

Orang yang memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak dengan myeloma hampir dua kali lebih mungkin untuk menderita penyakit ini juga dibandingkan pada populasi umum (memiliki keluarga tanpa multiple myeloma).

  • Paparan elemen beracun

Papapran berkepanjangan terhadap kayu, asbes, benzena, pestisida, herbisida, atau bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan karet dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengembangkan multiple myeloma.

  • Obesitas

Obesitas adalah faktor risiko umum untuk beberapa bentuk kanker, termasuk multiple myeloma.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Kanker Darah yang Perlu Diperhatikan

Menurut Ralph, secara statistik penyakit multiple myeloma banyak diderita orang yang sudah lanjut usia.

"Rata-rata usia pasien multiple myeloma yang paling banyak 50-60 tahun, bahkan ada yang mendekati usia 70 tahun," ungkapnya.

"Kendati demikian, beberapa kali kami juga menemukan pasien (multiple myeloma) yang berusia 40 tahun, 30 tahun, tapi lebih jarang," imbuhnya.

Alasan yang diperkirakan para ahli adalah karena aktivasi penyakit ini memiliki jangka waktu yang lama setelah tumbuh sekian tahun.

"Ada teorinya yang menyatakan bahwa bibit penyakitnya sudah muncul, meski belum bisa dilihat. Itu sudah berjarak sekian tahun untuk kemudian baru aktif," ungkapnya.

Sehingga, di saat penyakit aktif penderitanya sudah menginjak usia senja.

Saat kanker darah ini aktif, sering kali gejalanya baru muncul secara nyata dan dokter baru bisa memberikan diagnosis dan pengobatan.

"Jika penyakitnya belum aktif, kita belum bisa memberikan pengobatan," ucapnya.

Baca juga: Penyebab Kanker Darah yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau